Nurdin : Jangan Masyarakat Sulteng Dibenturkan dengan Isu SARA

140
SEJUK : Tampak warga Kaili bersatu, bertekad Pilkada Sulteng tidak terjebak dengan SARA. Tetapi Pilkada diharapkan sukses, lancar dan damai.(FOTO : ISTIMEWA/KABAR68).

Hanya Orang yang Tidak Memiliki Intelektual Melakukan Pembunuhan  Karakter

PALU-Terus menaiknya elektabilitas pasangan Dr. H. Anwar Hafid-dr Hj. Renny Lamadjido menjelang 19 hari voting day, yang jatuh pada 27 November 2024, pasangan berjargon BERANI ini, nomor urut 02 membuat lawan ketar-ketir. Hingga mengembangkan isu tidak sedap menjurus ke SARA.

Karena itu, tim BERANI yang berada di garis depan tidak tinggal  diam, uuntuk menyejukkan pendukung BERANI di seluruh wilayah Sulawesi Tengah yang ada di 12 kabupaten dan satu kota. Menenangkan pendukungnya agar tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Bahwa pasangan BERANI yang di dalamnya warga Kaili, sebuah kekerabatan yang sangat kuat di Bumi Tadulako ini. Jangan termakan isu murahan.

“Pada kesempatan ini, kami mau menyampaikan klarifikasi kami terhadap adanya video yang kini beredar di tengah masyarakat yang menarasikan bahwa terjadi pengusiran orang Kaili di Morowali yang dilakukan H. Anwar Hafid, calon Gubernur Sulteng itu tidak benar, “ kata Nurdin H. Usman, tokoh pemuda Kaili dari Pantai Barat, Kabupaten Donggala.

Kepada media ini, Nurdin mencoba menyejukkan suasana, bahwa H. Anwar Hafid bukanlah tipe orang yang suka menjelek-jelekkan orang. Tetapi H. Anwar Hafid justeru memiliki kepribadian yang mengagumkan. Orangnya santun, besar sebagai lelaki yang sangat taat dengan agamanya, agama Islam.

Bahkan H. Anwar Hafid saat menempuh pendidikannya di IPDN tinggalnya dekat mushola, disiplin dengan ibadah yang rutin. Kesaksian seorang warag Palu, yang mengenal H. Anwar Hafid, melihatnya sangat alim. “ Pak Anwar Hafid saat mudanya itu sangat dekat dengan rumah ibadah, masjid dan mushola. Salah satu contohnya, nanti pulang ke rumah setelah menyelesaikan sholat Isya secara berjamaah.

“Video itu adalah fitnah yang keji. Itu tidak bisa dibenarkan. Karena saat pak Tato Masituju Bupati di Morowali, pak H. Anwar Hafid itu masih Sekretaris Kecamatan (Sekcam) di Mangkutana, Sulawesi Selatan, “ungkap Nurdin, yang sehari-harinya adalah Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah.

Menurut tokoh pemekaran Kabupaten Donggala Utara ini, lemparan isu ke tengah masyarakat hanyalah kepentingan sesaat untuk mengkerdilkan sosok H. Anwar Hafid, ada yang gelisah dengan semakin besarnya dukungan masyarakat Sulawesi Tengah kepada pasangan Anwar-Renny, sehingga kemudian mencari-cari celah untuk mendiskreditkan pasangan yang memiliki konsep cerdas BERANI.

Tim BERANI memiliki tim Hukum yang diketuai Dr. Mardiman Sane, SH., MH,  akan melaporkan pelaku penyebaran video yang mengunggah video tersebut ke Polda Sulteng.

“Saya meminta yang membuat video untuk meminta maaf. Karena kami, bersama tim Kuasa Hukum BERANI akan segera melaporkan secara hukum di Polda Sulteng. Kami masyarakat Kaili, meminta jangan ada yang membawa-bawa dan membenturkan ke masalah SARA. Ayo, kita sukseskan Pilkada Sulteng tahun 2024, “tegas Nurdin lagi.

“Kita menginginkan Pilkada Sulawesi Tengah ini damai, aman dan sejuk, dan bahagia. Bila ada yang menggiiring-giring ke opini SARA itu maknanya oknum tersebut tidak memiliki intelektulitas. Kami suku Kaili berharap, Pilkada sukses, aman, damai,  dan berjalan lancar, “ pungkasnya.(ari)

Tinggalkan Komentar