Atlet Paralayang Sport Event Terjatuh dari Ketinggian

81
JATUH : Atlet paralayang, Miranda, usai jatuh dari ketinggian 70 Meter. (FOTO : ISTIMEWA/KABAR68).

PALU-Seorang peserta atlet cabang olahraga paralayang dalam perhelatan Palu Sport Event (PSE) 2023 mengalami kecelakaan, Minggu (19/11/2023). Korban terjatuh dari ketinggian 70 meter di Desa Balane, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Korban bernama Miranda Dara Purbaya, warga Kelurahan Mamboro, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Ia merupakan atlet paralayang dari klub Paralayang Palu.

Kecelakaan terjadi saat Miranda sedang melakukan latihan untuk persiapan lomba PSE 2023. Saat itu, Miranda melakukan lepas landas dari bukit Balane. Namun, saat terbang, ia mengalami masalah pada parasutnya. Akibatnya, ia terjatuh ke tanah. Miranda langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu. Ia mengalami luka-luka di bagian kepala, punggung, dan kaki.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Tengah, Moh. Aris, mengatakan bahwa kecelakaan ini masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena ada masalah pada parasut Miranda.

“Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwajib,” kata Aris.

Aris menyampaikan bahwa pihaknya turut prihatin atas kejadian ini. Ia juga berharap agar Miranda segera sembuh dan dapat kembali beraktivitas.

PSE 2023 merupakan ajang olahraga multievent yang diselenggarakan di Palu, Sulawesi Tengah, pada 17-26 November 2023. Ajang ini diikuti oleh atlet-atlet dari berbagai daerah di Indonesia.

Sementara itu, Tanty S Thamrin salah seorang pakar paralayang yang juga pilot paralayang profesional, mengatakan, seorang pilot itu harus terlatih, memiliki lisensi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan pilot. Semua pilot paralayang harus tersertifikasi oleh FASI. Proses sertifikasi terdiri beberapa tahapan mulai dari saat menjadi calon Pilot sampai mendapatkan lisensi PL 1.

Kedua, memiliki perlengkapan dan peralatan paralayang, yang terdiri atas glider (payung), harnest, payung cadangan, HT, helment, hand gloves, sepatu serta pakaian terbang. Glider, payung cadangan dan harnest diperiksa secara berkala dan selalu lakukan double checking sesaat akan take off.

Ketiga, Ground Team yang terdiri atas Master Launcher (yang bertugas memeriksa kesiapan saat take off dan memberi ijin ut take off) dan Landing Master (bertugas mengarahkan saat sedang soaring dan akan landing). Keempat, support team, didalamnya ada paramedic (dokter dan perawat).

Menurut Taty, paralayang adalah olahraga berisiko olehnya manajemen keselamatan merupakan kewajiban (mandatory). “Setiap pilot diwajibkan mengikuti semua prosedur keamanan, “ ucapnya.

Paralayang sama dengan olahraga berisiko lainnya, seperti scuba diving, terjun payung, berkuda, balap motor/mobil. Risiko harus dikelola dan diturunkan dengan kesiapan pribadi si pelaku olahraga (dengan pendidikan, pelatihan, dan peningkatan ketrampilan), dan kesiapan supporting sistem/organisasi sebagai pengawas dilaksanakannya semua standar keamanan dalam melakukan olahraga paralayang.(mch)

Tinggalkan Komentar