DALAM podcastnya bersama Boss Kabar68 sekaligus host program diskusi ikonik H. Kamil Badrun AR, SE., M.Si, calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2024-2029 H. Ahmad Ali menepis stigma kalau dirinya adalah sosok arogan, narkobais, teroris, juga penambang ilegal. Nemun sekarang sudah tampil lebih bijak dan cool.
“Tidak perlu disikapi. Sebenarnya orang-orang yang mengatakan seperti itu (arogan, narkoba, teroris, penambang ilegal), bahwa dia tau Ahmad Ali tidak seperti itu, “ kata Ahmad Ali kepada Kamil Badrun, di podcast Kabar68 edisi 36, Jumat (01/11/2024).
Menurutnya semua itu sudah lewat. Saat itu masih muda, masih sering terbawa perkembangan zaman. Tetapi sekarang ini lain. Tentu harus tampil lebih baik dan memperbaiki diri. “Saya ini objektif dalam bersikap, “ tegasnya.
Ahmad Ali (AA) menyebut dalam persiapan dia untuk memenangkan Pilkada 2024 ini, bersama pasangannya Abdul Karim Aljufri (AKA) sudah menyapa dan merambah seluruh wilayah pedesaan di Sulteng. Dengan cara ini AA ingin mengabarkan visi dan misinya, memberi edukasi kepada masyarakat Sulteng. Sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan di Sulteng.
Di pertemuan ketiga ini, mengupas berbagai hal untuk masukan dan memperbaiki pembangunan di Sulteng, seperti masalah ekonomi, infrastruktur, harapan hidup, lapangan pekerjaan, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan kamtibmas. Serta mengungkap program kerja sebagai calon Gubernur memprioritaskan program pendidikan dan kesehatan.
Khusus penambangan, dirinya mendapatkan izin dari pemerintah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saat itu. Waktu itu urusan izin masih di tingkat kabupaten. “Negara sudah memberi izin, dan saya memberikan pajak kepada negara. Faktanya saya diberi izin dari negara. Jadi jangan apriori, “ ujarnya.
Menurutnya, sorotan sebagai politisi, harus konsisten menatap masa depan. Selama 10 tahun gajinya totalnya hanya sampai Rp 6 miliar. Janji harus tertunaikan. Kita harus memiliki standar nilai sebagai pejabat publik.
Mengenai tata kelola tambang sesuai kaidah, dan dampaknya harus dirasakan oleh masyarakat sekitar tambang. Khususnya di Morowali ada tiga perusahaan tambang, dan mengerjakan 200 ribu tenaga kerja.
Bukan hanya mereka mendapatkan uang. Tetapi kita harus pikirkan multi player efeknya. Suplai pangannya, semisal telur ayam, daging ayam, disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Begitu juga kebutuhan sayur, dan alat kebersihan individu pekerja. Diperlukan pengusaha untuk mensuplay kebutuhan. Karena itu fungsikan Perusahaan Daerah.
“Kalau AA jadi Gubernur dipastikan pemberdayaan masyarakat Sulawesi Tengah. Ada 3 juta masyarakat Sulteg menggantungkan hidupnya kepada pemerintah. Ada integritas. Setiap investasi harus bersahabat dengan rakyat, “paparnya.
AA berharap tidak terjebak dengan berbagai kebohongan. Masyarakat menjadi juri, dan penilai terbaik. Akan ada seleksi bagi politisi-politisi, dan berintegritas.
AA sepakat dengan Kamil Badrun harus ada campur tangan pemerintah Pusat, AA mengakui dirinya juga didukung oleh Presdien Prabowo saat maju menjadi calon Gubernur, dan memerintahkannya untuk menjadi calon Gubernur. Bahkan sebelum partai-partai lain mengusung calon Gubernur. Pasalngan calon (Paslon) AA dan AKA sudah lebih dulu mendapatkan rekomendasi menjadi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sehingga AA merasa optimis, hingga mendapatkan dukungan sebanyak 10 partai pendukung, mendapatkan dukungan mayoritas, dan sangat dekat dengan ketua-ketua partai. Semuanya parpol yang mendukungnya memiliki kursi di DPR RI.
AA berjanji akan memberikan kontribusi PAD Sulteng yang cukup kuat dan tinggi. Terobosan memajukan Sulteng bukan hanya mengoptimalkan PAD. Pengusaha harus rajin bayar pajak. Tertibkan pembayaran pajak. Perkuat aturan (regulasi), Perda, Peraturan Gubernur, dan sebagainya.
“Majukan daerah, dengan cara melakukan terobosan kebijakan tidak biasa-biasanya, Seperti, meningkatkan peran pelabuhan, bandara, dan fasilitas publik lainnya, “pungkasnya. (ari)