
POSO-Penyegelan Kantor Desa Towu, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, yang di lakukan oleh sekelompok warga, karena geram dengan sistem pelayanan di kantor desa tersebut, menimbulkan berbagai polemik di masyaralat.
Hal itu diungkapkan beberapa warga Desa Towu, yang menginginkan agar permasalahan yang terjadi di desa mereka tidak berlarut-larut.
Menurut beberapa warga, penyegelan tersebut sangat menghambat sistem pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat.
Olehnya warga meminta pihak-pihak terkait agar secepatnya mencari solusi sehingga permasalahan ini tidak berlarut larut.
“Kalau seperti ini (penyegelan-red) maka pelayanan yang kami butuhkan di desa akan terhambat, makanya kami meminta kepada pihak terkait supaya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga pelayanan di kantor desa bisa berjalan seperti semula” ujar salah seorang warga di hubungi melalui pesan WA, Jumat (1/11).
Warga tersebut mengatakan, jika ada permasalahan yang terjadi di desa, dapat diselesaikan secara baik-baik, sehingga sistem pemerintah dan pelayanan dapat berjalan dengan baik pula.
“Kalau memang ada permasalahan boleh di bicarakan atau diselesaikan melalui diskusi atau musyawarah mufakat, dengan begitu bisa saling terbuka agar bisa kita tau apa permasalahannya sebenarnya, jangan seperti ini,” ujarnya.
Kata warga, penyegelan kantor desa Towu, bermula dari sekelompok warga yang merasa bahwa pelayanan yang dilakukan aparat desa terjadi keberpihakan, namun dirinya berharap permasalahan yang terjadi di desa bisa diselesaikan dan pelayanan kembali normal.
“Saya berharap agar permasalahan ini secepatnya selesai, agar pelayanan kembali maksimal, dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yamg maksimal,” harapnya.
Sebelumnya sekelompok masyarakat melakukan aksi di kantor Desa Towu, yang meminta agar kepala desa selalu transparan dalam mengelola Dana Desa.
Namun sebagian masyarakat menilai bahwa aksi dan penyegelan kantor desa telah menghambat pembangunan di desa tersebut, karena sisten pelayanan juga ikut terhambat.
“Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk memperbaiki tata kelola dan memastikan nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam setiap kebijakan dan program yang dijalankan,” tutur warga.
Sementara itu Kades Towu yang di konfirmasi terkait pemasalahan yang terjadi di desa yang dipimpinnya tersebut, tidak dapat dihubungi. Nomornya aktif namun tidak diangkat. Saat di hubungi melalui pesan via WA, tidak di balas.(lam)