Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Tinggi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Ekonomi Sulawesi Tengah Tahun 2025)

23
BERSAMA MENTERI KEUANGAN : H. Muhidin Mohamad Said bersama Menteri Keuangan RI, Sri Muliyani.

Oleh : H. Muhidin Mohamad Said, S.E., M.B.A. *)

KITA segera meninggalkan tahun 2024 yang penuh dengan tantangan dan menyongsong fajar baru tahun 2025 dengan semangat dan optimisme menyambut masa depan yang lebih baik. Walapun kondisi ekonomi global masih diliputi dengan ketidakpastian dan kecemasan serta perkembangan geopolitik disejumlah kawasan belum menunjukkan akan adanya titik perdamaian, kita yakin ekonomi nasional dan Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap tumbuh dengan kokoh dan stabil.

Kita patut bersyukur melihat perkembangan ekonomi Sulteng sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2024 tumbuh sekitar 9,08 persen. Tingkat inflasi terjaga pada kisaran 1,71 persen. Pencapaian ekonomi Sulteng lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 4,95 persen. Hasil ini menjadikan pertumbuhan ekonomi Sulteng tertinggi di seluruh kawasan Sulawesi sepanjang tahun 2024.

Bahkan pertumbuhan ekonomi Sulteng nomor dua tertinggi di Indonesia setelah Papua Barat yang tumbuh 19,56 persen pada Triwulan III-2024. Diprediksi hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sulteng akan meningkat, mengingat adanya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan mendorong aktivitas ekonomi sektor transportasi, makanan dan minuman serta pariwisata dll. Libur Nataru berpotensi menyumbang pertumbuhan ekonomi sulteng lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Tidak bisa kita pungkiri, anugerah kekayaan alam mineral dan bahan tambang melimpah yang dimiliki Sulteng, seperti nikel, emas, tembaga, besi, dan bauksit, menjadi penopang perekonomian Sulteng selama ini. Sulteng secara massif mampu menjadikan kekayaan mineral dan tambang tersebut menjadi industri pengolahan smelter yang menghasilkan nilai tambah (added value) lebih besar bagi perekonomian. Selain itu, positioning Sulteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat strategis bagi perekonomian Sulteng kedepan.

Hal ini membuktikan bahwa kebijakan hilirisasi sektor Industri pengolahan dan pertambangan serta pembangunan IKN, sudah sangat tepat dan menguntungkan bagi Sulteng. Tinggal bagaimana Pemerintah daerah mampu memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut untuk meningkatkan infrastruktur publik dan kesejahteraan secara merata diseluruh wilayah Sulteng.

Momentum Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Meningkatkan Kesejahteraan.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi tinggi yang dihasilkan oleh Sulteng sepanjang tahun 2024 tentunya layak untuk mendapat apresiasi yang mendalam bagi seluruh stake holder pembangunan Sulteng. Tetapi pencapaian ini, jangan lantas membuat kita berpuas diri dan merasa ini sudah merupakan puncak prestasi bagi Sulteng. Justru sebaliknya, kita harus tetap waspada dan mawas diri untuk menghadapi tantangan tahun 2025 yang jauh lebih lebih berat dan kompleks.

Kami ingin mengingatkan, sebagai pihak yang mencermati dari dekat dinamika perekonomian global dan kondisi perekonomian nasional, Sulteng perlu terus berbenah dan mempersiapkan diri lebih kuat lagi. Perekonomian dunia diperkirakan akan menghadapi tantangan berat pada tahun depan. Proyeksi IMF pun menunjukkan pertumbuhan ekonomi dunia akan stagnan di kisaran 3,2 persen pada 2025. Sejalan dengan itu, IMF dalam rilis World Economic Outlook (WEO) terbaru memperkirakan PDB global juga berkisar 3,2 persen tahun depan.

Begitupula dengan kondisi perekonomiaan nasional. Target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sekitar 5,20 persen, tidak mudah untuk dicapai, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk meraihnya. Kuncinya kerja keras dan mempersiapkan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi perubahan. Pemerintah juga sudah mengantisipasi penyesuaian tarif PPN 12 persen per 1 Januari 2025. Menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menyiapkan paket insentif kebijakan di bidang perekonomian berupa pembebasan hingga keringanan perpajakan bagi berbagai lapisan masyarakat dan dunia usaha.

Oleh sebab itu, melihat dinamika yang tidak mudah di tahun 2025. Momentum pertumbuhan ekonomi tinggi yang bertumpu pada industri pengolahan Smelter harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sebagai daerah penyangga IKN, Sulteng harus memiliki infrastruktur yang lengkap, mendorong investasi lebih besar, memperkuat industri pengolahan yang berbasis ekspor dan memperkuat sumber pertumbuhan ekonomi baru yang bersumber dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, Perkebunan dan industri UMKM lainnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup sekitar.

Dengan demikian, kita sangat yakin, jika momentum pertumbuhan ekonomi tinggi Sulteng terjaga dan bisa dimanfaatkan untuk memperkuat investasi industri pengolahan smelter, mengembangkan sektor-sektor lainnya yang mendukung perekonomian dan mempersiapkan diri sebagai daerah penyangga IKN serta menjaga lingkungan hidup sekitar agar tetap asri, maka perekonomian Sulteng pada tahun 2025 akan tumbuh semakin kuat dan berkelanjutan.

Tidak kalah pentingnya pertumbuhan ekonomi Sulteng juga tercermin dengan kondisi masyarakatnya yang semakin sejahtera, berkurangnya angka kemiskinan, kemiskinan ekstrim, pengangguran dan ketimpangan antar wilayah. Jangan sampai kita di Sulteng seperti pepatah yang sarat makna Ibarat Ayam Mati di Lumbung Padi . Oleh sebab itu, kita harus tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng akan bisa tumbuh di atas 10 persen pada tahun 2025.

*) Penulis adalah Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, dan Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI 2024-2029 Dapil Sulawesi Tengah.

 

 

Tinggalkan Komentar