POSO – Sebagai festival tertua di Sulawesi Tengah, imej Festival Danau Poso (FDP) sudah mengakar kuat di benak warga Sulawesi Tengah. Antusiasme warga yang ingin hadir atraksi budaya cukup besar. Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih mengatakan hal itu, saat memberi keterangan pers di Dodoha, Tentena Rabu 19 Oktober 2022. Festival Danau Poso (FDP) 2022 ini juga akan dihadiri wisatawan lokal dan mancanegara sekitar 5 ribu hingga 7 ribu orang.
Diah mengatakan, untuk mendatangkan turis mancanegara pihaknya bekerjasama dengan tour operator dari Bali dan Republik Ceko. Para wisatawan dari luar negeri itu, akan melakukan jelajah alam Poso yang dimulai dari Kota Tentena dengan menyaksikan berbagai atraksi budaya selama pelaksanaan FDP. Usai dari sini, para wisatawan akan menuju Lembah Bada dan Napu untuk melihat archeological heritage di Lembah Bada. Jelajah alam Poso dilanjutkan ke Napu untuk melihat warisan budaya di sana lalu menuju Kota Palu.
Menurut dia, pariwisata di Kabupaten Poso menjual keontentikan dan keunikan yang terangkum dalam archeological heritage (warisan arkeologi) di Lembah Bada. Jualan lainnya adaah chultural heritage (Warisan budaya) jaman prasejarah maupun tradisi budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

Ia juga ingin, Kabupaten poso dikenal sebagai The land of a thousand megaliths (negeri seribu megalit). Karena itu promosinya perlu terus didorong agar dikenal tak saja di Indonesia. Tapi juga di seluruh dunia. Diakuinya ceruk peminat wisata minat khusus, jumlahnya sedkit. Tapi wisatawan kelompok ini punya masa tinggal yang lama. ”Jika masa tinggalnya lama, mmereka akan membelanjakan uangnya lebih banyak. Untungnya ke warga,” katanya.
Lebih jauh ia mengatakan hajatan seperti FDP adalah momentum untuk memperkenalkan wisata ini ke dunia. Dengan demikian Kabupaten Poso tidak terus menerus distigma dengan citra yang tidak baik. Melalui penyelenggaraan FDP yang megah, ia berharap travel warning oleh Amerika Serikat dicabut. ”Ini akan mengundang aliran turis mancanegara datang ke Indonesia, tak terkecuali Sulawesi Tengah dan Poso,” ulasnya panjang lebar.
Diah yang didampingi Ketua Panitia FDP Faidul Keteng dan Kadis Pariwisata Poso, Noldi Tobondo mengharapkan, FDP tak hanya harus sukses dari sisi penyelenggaraan. Tapi juga harus memberi dampak pada ekonomi warga setemmpat. Kehadiran ribuan tamu akan menghidupkan rumah makan dan cafe serta produk UMKM masyarakat. ”Kami punya tim yang akan menghitung dampak ekonomi dari hajatan ini,” cetusnya.
Ketua Panitia FDP Faidul Keteng, mengaku FDP kali ini berlangsung di tiga tempat berbeda. Yakni di panggung utama milik Pemprov Sulteng dan panggung yang dikelola Pemkab Poso. Jaraknya berdekatan. Kemudian di kompleks kawasan wisata hutan pinus. Delegasi dari 12 kabupaten dan satu kota akan menampilkan konten promosi pariwisata, kuliner dan UMKM ekonomi kreatif. Namun Kabupaten Poso tetap mendapat porsi terbesar. Di atas lahan seluas sekitar 5 hektar berdiri ratusan stan yang terdiri dari mangkoni area, coffee corner (tempat ngopi) dan ruang workshop. ***
Penulis: Adiatma
Foto: Humas FDP – Ray Rarea