Panitera PTUN Palu Dibacok Orang Tak Dikenal

44
DIRAWAT : Panitera Jemmy Hoeih Hattu sedang menjalani perawatan di rumah sakit Samaritan Kota Palu.(FOTO : ISTIMEWA)

SIGI-Seorang panitera pengganti di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) bernama Jemmy Hoeih Hattu, SH, dibacok atau ditikam di kepala oleh orang tak dikenal (OTK) Rabu malam (04/10/2023) di kediamannya jalan Lapata perumahan Kelapa Gading Kabupaten Sigi, Sulteng.

Jemmy mengalami luka di kepala bagian kiri dengan jari tengah kanan. Jemmy saat ini sedang dirawat di RS Samaritan Palu. Dalam video pengakuannya, Jemmy mengaku, saat dikonfirmasi oleh Kasmin Saputra, SH, bahwa pelaku tidak dikenalnya, apalagi bermasker dan memakai jaket hitam tiba-tiba masuk menyerang ke kediaman Panitera Jemmy.

“Saya tidak kenal, wajahnya tidak jelas karena memakai masker dan berjaket hitam, tiba-tiba masuk menyerang menikam kepala saya. Kejadiannya sekitar pukul 19.30 Wita. Saat itu saya mau antar istri kerja,”aku Jemmy seperti terlihat dan terdengar dalam video yang dibagikan Kasmin di grup Info Sulteng pada pukul 00.37 Wita.

Sebuh sumber dari pengawas panitera Sulawesi Selatan, Barat dan Tengah Andi Adnan, Kamis pagi (05/10/2023) oleh Kasmin, mengatakan bahwa Panitera Jemmy beristri dua. Satu di Kalukubula Sigi dan satu di Ambon. Kata Adnan, Panitera Jemmy pernah dijatuhi hukuman tiga bulan akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga timbul dugaan terkait sementara persoalan rumah tangga sang panitera Jemmy.

Kasat Reskrim Polres Sigi IPTU Ida Bagus Harta Grahing Wahyu yang dikonfirmasi terkait motif dan identitas pelaku penikaman panitera Jemmy sampai berita ini naik cetak belum memberikan jawaban konfirmasi.

Penikaman panitera PTUN Jemmy ini, sempat menghebohkan Kejaksaan Tinggi (Kejati). Sebab dari sumber informasi yang beredar di media sosial, penikaman terjadi di jalan Lapata Perumahan Kelapa Gading Kalukubula itu seorang jaksa. Namun setelah ditelusuri, ternyata korban adalah panitera PTUN Palu.

Sedangkan pelaku terbunuh setelah didor polisi karena melawan, sehingga sempat melukai dua orang anggota Polisi dan dihakimi massa.

“Pelaku terbunuh setelah didor polisi karena melawan dan dihakimi massa,” kata seorang saksi mata di tempat kejadia perkara (TKP), yang minta namanya tidak disebutkan.(mch)
 

Tinggalkan Komentar