
Bincang Pagi dan Ngopi Santai Kabar68 Podcast Bersama Gubernur Sulteng
PALU-Keterbatasan fiskal daerah selama ini menjadi hambatan bagi kemajuan Sulawesi Tengah, memperlambat laju pembangunan dibandingkan dengan daerah lain. Meski demikian, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, telah mengubah paradigma ini dengan gigih berupaya menggenjot pendapatan daerahnya. Melalui pemanfaatan potensi lokal, langkah-langkah strategis, dan inisiatif kreatif, Sulawesi Tengah kini mengalami lonjakan pendapatan daerah (PAD) yang mengesankan.
Bicara tentang upaya peningkatan fiskal daerah, Kabar68 menggelar obrolan pagi bersama Gubernur Rusdy Mastura di Graha Pena Radar Sulteng. Pemimpin Radar Grup, H. Kamil Badrun, AR., SE., M.Si, selaku host sekaligus CEO Kabar68, menyuguhkan suasana santai dengan kopi dan makanan tradisional favorit sang gubernur.
Selama tiga tahun kepemimpinannya, Rusdy Mastura berhasil meningkatkan PAD Sulawesi Tengah dari Rp 900 miliar hingga mendekati angka luar biasa 2,3 triliun. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pada tahap ini, fokus pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama setelah berhasil menaikkan PAD. Pengalokasian dana untuk membangun sejumlah jalan guna membuka akses melalui penganggaran multiyears menjadi salah satu strategi efektif. Dengan PAD mencapai Rp 2,3 triliun, Gubernur berencana memacu pembangunan di Sulawesi Tengah.
Rusdy Mastura juga berbagi strategi mendatang dalam peningkatan PAD. Selain memanfaatkan potensi lokal, dia akan menghitung potensi pertambangan di Sulawesi Tengah dengan menggandeng Universitas Tadulako dan mengajukannya kepada pemerintah pusat. Hal ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi hasil daerah atas produksi investasi pertambangan.
“Setelah dihitung, baru kita ajukan ke pemerintah untuk menuntut bagi hasil kita,” terang Gubernur.
Sementara itu, pengembangan sektor pariwisata menjadi fokus dengan memanfaatkan momentum Ibu Kota Negara baru (IKN) di Kalimantan Timur. Kota Donggala, sebagai target pengembangan, Donggala diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan yang berkunjung dari IKN.
“Kita harus mengantisipasi bagaimana IKN kedepan. Kedepan akan banyak orang dari IKN datang berlibur. Dan wilayah terdekat dan memiliki keindahan hanya Donggala,” jelasnya.
Rusdy Mastura juga menekankan pentingnya persiapan Kawasan Pengembangan Nasional (KPN) untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor pertanian. Dia mengajak Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, mendorong tanaman yang menjadi kebutuhan utama masyarakat IKN, dan berencana membangun pelabuhan di Tambu untuk mengirim produk ke Kalimantan.
“Makanya saya ajak UKM, ada KUR bunga rendah, ayo tanam cabai, tanam pisang tanam segala yang menjadi kebutuhan masyarakat di IKN. Nanti kita akan bangun pelabuhan di Tambu, kita kirim semuanya ke Kalimantan,” jelas Gubernur.
Upaya pembangunan konektivitas Tambu-Kasimbar juga telah diajukan ke Kementerian Perhubungan untuk merealisasikan pembangunan dermaga kapal RoRo di Tambu. Gubernur terus mendorong kepala daerah untuk memotivasi masyarakatnya menggunakan dana KUR dan memanfaatkan setiap lahan kosong untuk pertanian.
Rusdy Mastura menuturkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang memutuskan membangun Ibukota Negara di Kalimantan Timur. Dia meyakini bahwa Sulawesi Tengah akan meraih keuntungan besar dari kebijakan tersebut, membuka peluang menjadi lebih maju dalam sepuluh tahun ke depan.
“Karena kita sangat diuntungkan. Sepuluh tahun ke depan kita akan menjadi lebih maju,” ujarnya.
Gubernur menekankan bahwa jika rencana pembangunan ini berhasil, masalah seperti stunting dan kemiskinan akan terentaskan secara otomatis. Masyarakat di Sulawesi Tengah diharapkan dapat menikmati kesejahteraan, dengan produk-produk lokal seperti telur, sayur, dan daging menjadi komoditas unggulan yang dikirim ke Kalimantan.
Dengan visi progresifnya, Gubernur Rusdy Mastura membawa Sulawesi Tengah ke arah masa depan yang cerah, di mana kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama.(awl)