Sebagai Penggerak Koperasi Berprestasi
PALU-Baitul Maal wattamwil (BMT) Al Muhajirin Banggai mendapat penghargaan sebagai penggerak koperasi berprestasi yang bergerak di sektor keuangan syariah, di Sulawesi Tengah. Penghargaan itu diberikan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sulawesi Tengah, Senin (21/10/2024) lalu.
Manager Umum Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah BMT Al Muhajirin, H. Hairi, S.Ag, melalui sambungan telepon mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut.
Menurut Hairi, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Dekopin atas perjalanan panjang BMT Al Muhajirin selama 26 tahun, sejak didirikan 1 November 1998.
Diungkapkan Hairi, pada awal pendirian BMT Al Muhajirin hanya bermodal Rp 2,4 juta, dengan jumlah anggota 28 orang dan 4 karyawan.
“Alhamdulillah, BMT terus berkembang walaupun pada masa awal sempat mengalami kesulitan. Semua karyawan masih jauh dari cukup sehingga semua karyawan mengundurkan diri. Beberapa sosok yang membantu dan berkenan menjadi anggota di awal seperti almarhun Pak Sudarto, Pak Musdar Amin, Pak Herwin Yatim, dan Pak Amiruddin Tamoreka terus memberikan semangat. Demikian halnya dengan anggota lainnya. Dengan tim baru yang solid, kini BMT Al Muhajirin telah memiliki karyawan 62 orang,” terang Alumni STAIN (kini UIN, red) Datokarama Palu ini.
Selain di Toili, BMT Al Muhajirin kini juga mengembangkan sayapnya di Toili Barat, Kota Luwuk, Bunta, Insya Allah dalam waktu dekat ada cabang di Kota Palu.
Diungkapkan Hairi, BMT selain berorientasi bisnis, juga berorientasi sosial dengan menggalang dan mengelola titipan dana zakat, infaq, wakaf, sadaqah, iuran sosial/sumbangan dan lainnya. Dana yang dikelola tersebut didistribusikan kepada penerima manfaat sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
“Untuk kegiatan yang berorientasi sosial murni bantuan. Sedang dari sisi bisni, BMT Al Muhajirin menggalang dan mengelola keuangan, tabungan anggota dan dana pihak ke tiga dalam memenuhi akses pemodalan usaha anggota dan masyarakat pada umumnya. Penyaluran pembiayaan dan investasi dikelola dengan prinsip syari’ah secara amanah dan profesional,” ujar Hairi.
Diutarakan Hairi, unit usaha simpan pinjam pembiayaan syari’ah BMT Al Muhajirin per 30 september 2024, jumlah aset yang dikelola mencapai Rp64.273.647.543,69, dengan empat kantor cabang dan anggota 8.657 orang.
“Anggota yang dibiayai 3.798 orang dengan oustanding pembiayaan anggota Rp 37,7 miliar. Pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil awalnya mulai dari Rp 250 ribu dan berkembang. Kini BMT bisa melayani dari lima juta hingga dua ratusan juta,” ujarnya.
Sementara untuk unit usaha sosial asetnya mencapai Rp 1,2 miliar, dengan rincian dana ZIS Anggota Rp 805,2 juta, dana wakaf produktif Rp 323,5 juta, dan laba wakaf produktif Rp 72,9 juta.
“Penerima manfaat dana sosial anggota, masyarakat, penanggulan bencana, beasiswa, santunan fakir miskin, anak yatim insentif guru mengaji, fasilitas pondok pesantren dan lain sebagainya,” imbuh Hairi.
Unit usaha lain yang dikelola atau dibiayai BMT Al Muhajirin diantaranya unit usaha frozen, briket arang tempurung, dan sektor pertanian.
Hairi berharap bisnis syariah, khususnya BMT terus berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Awal berkenalan dengan aktivitas BMT, di Sulawesi Tengah menurut Hairi ada 52 BMT Kini setelah 26 tahun berlalu tinggal dua yang beroperasi, yakni BMT Al Muhajirin Toili dengan beberapa cabangnya, dan BMT Amanah di Poso.
“Penghargaan ini juga memotivasi kami untuk terus berbagi pengalaman mengelola BMT. Jika BMT dikelola dengan baik dan benar, Insya Allah akan berkembang, tumbuh, dan mampu meberikan manfaat untuk masyarakat,” tutur Hairi.(ari)