Kabar68.PALU — Program Berani Hapus Pajak Kendaraan Bermotor yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid – Reny A Lamadjido (BERANI) terus menunjukkan capaian signifikan. Hingga 7 Desember 2025, total penerimaan dari program penghapusan pajak kendaraan sudah mencapai Rp32.994.048.601.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulteng Rifki Ananta menjelaskan rincian capaian program tersebut.
Pertama, penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp18.764.320.850, termasuk opsen. Dari jumlah itu, Rp11.301.997.500 menjadi bagian Pemerintah Provinsi Sulteng, dan Rp7.459.323.350 merupakan opsen yang didistribusikan ke pemerintah kabupaten/kota.
Kedua, penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tercatat sebesar Rp23.621.295.298, termasuk opsen. Rinciannya, Rp14.229.727.751 untuk provinsi dan Rp9.391.567.547 sebagai opsen kabupaten/kota.
“Itu nilai total rupiahnya dalam Program Berani penghapusan pajak kendaraan bermotor sejak 19 November sampai 7 Desember 2025, dengan jumlah transaksi sebanyak 34.600 objek,” kata Rifki, Selasa (9/12)
Rifki mengatakan, program sebelumnya pada April–Mei 2025 juga mencatat penerimaan besar. Program Berani Bebas Tunggakan PKB saat itu menghasilkan pendapatan Rp82.624.804.219.
“Jadi total pendapatan sejak dua kali program Berani bebas tunggakan pajak mencapai Rp115.618.852.820. Program ini masih berlangsung hingga 20 Desember 2025, sehingga kita masih berharap ada tambahan pemasukan,” ujarnya.
Rifki yang akrab disapa Bon itu kembali mengimbau masyarakat pemilik kendaraan agar memanfaatkan kebijakan penghapusan tunggakan pajak.
“Hanya bayar pajak kendaraan bermotor tahun berjalan saja. Tunggakan sebelumnya, berapa tahun pun, diputihkan atau dihapus. Silakan segera ke Samsat terdekat,” pungkasnya. (Bar)






