back to top
Minggu, 14 Desember 2025
BerandaDAERAHPolda Sulteng Perkuat Sinergi Lintas Instansi dalam Simulasi Penanganan...

Polda Sulteng Perkuat Sinergi Lintas Instansi dalam Simulasi Penanganan Bencana dan Konflik

Kabar68.Palu – Sebagai upaya memastikan kesiapan personel menghadapi situasi darurat, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan simulasi penanggulangan bencana alam dan potensi konflik sosial. Latihan terpadu yang digelar di Sirkuit Panggona STQ, Kota Palu, Selasa (9/12/2025).

Dalam latihan tersebut, sebanyak 597 personel dikerahkan. Mereka berasal dari berbagai satuan, mulai dari Satbrimob, Ditsamapta, Ditlantas, hingga jajaran Polres. Sejumlah instansi terkait seperti BPBD, TNI, Basarnas, Damkar, serta unsur pemerintah daerah juga turut dilibatkan.

Kolaborasi lintas lembaga itu menjadi poin utama dalam simulasi yang dirancang untuk menyerupai situasi bencana nyata. Setiap unsur diminta menjalankan peran sesuai fungsi masing-masing dalam skenario penanganan darurat.

Skenario yang dimainkan meliputi respons awal gempa bumi, proses evakuasi korban, pengamanan area terdampak, pengaturan lalu lintas darurat, hingga langkah antisipasi timbulnya konflik sosial pascabencana. Seluruh tahapan difokuskan pada ketepatan respons dan koordinasi di lapangan.

Latihan ini menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan personel dalam menghadapi situasi kritis. Kecepatan, ketelitian, dan efektivitas kerja sama antarinstansi menjadi indikator utama dalam simulasi tersebut.

Kepala Biro Operasi melalui Kabagbinopsnal Biro Ops Polda Sulteng AKBP Rahmat Lubis, yang bertindak sebagai Wakil Penanggung Jawab kegiatan mengatakan, bahwa latihan terpadu merupakan kebutuhan strategis untuk memperkuat kesiapan operasional.

“Latihan ini memastikan seluruh personel benar-benar memahami peran masing-masing saat terjadi kedaruratan. Kita ingin semua unsur mampu bertindak cepat dan terkoordinasi demi keselamatan masyarakat,” ujar AKBP Rahmat Lubis.

Ia menambahkan, kemampuan personel dalam merespons bencana maupun potensi konflik sosial harus terus ditingkatkan. Menurutnya, peningkatan kemampuan harus dilakukan secara berkelanjutan agar aparat selalu sigap dan adaptif menghadapi berbagai situasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Pelatihan semacam ini akan terus digelar secara berkala guna memastikan setiap personel siap menghadapi ancaman bencana dan dinamika keamanan sosial di wilayah Sulawesi Tengah,” pungkasnya.(*adv)

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

Warga Desak Aktivitas PETI di Tombi Ampibabo Dihentikan

0
Kabar68.PARIMO — Perwakilan warga Desa Tombi, Kecamatan Ampibabo, mendatangi kantor DPRD Parigi Moutong (Parimo) pada Kamis (11/12/2025) untuk mendesak penghentian aktivitas Pertambangan Tanpa Izin...

TERPOPULER >