PALU – Taekwondo Sulawesi Tengah yang terdiri dari gabungan atlet Madika Polda Sulteng dan LBJ Korem 132 Tadulako mencatat prestasi membanggakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional Polri Kapolri Cup VI yang digelar di Semarang, 25–27 Juli 2025.
Dari kejuaraan nasional ini, para atlet muda Sulteng berhasil memborong total 10 medali dengan rincian 4 emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Pencapaian ini menunjukkan perkembangan pembinaan atlet taekwondo di Sulteng yang diketuai oleh Brigjen TNI Dody Triwinarto.
Medali emas dipersembahkan oleh empat atlet junior: Rangga di kelas 45 kg, Siti Juliarti Potabuga di kelas 42 kg, Kerna Karolina di kelas 49 kg, dan Gibran di kelas 55 kg. Penampilan gemilang Siti Juliarti Potabuga bahkan mengantarkannya meraih penghargaan Pemain Terbaik kategori Kyorugi kelas -42 kg.
Sedangkan medali perak diraih oleh Giseila Beatrice (kadet 41 kg), Moh Dastin Putra Ardiansyah (kadet 45 kg), Aisyah Fitri P (kadet 47 kg), dan Calisyah Nur Maulidya (kadet 44 kg). Dua perunggu disumbang oleh Bripda Lala, masing-masing dari kategori kyorugi dan poomsae tunggal.
Para atlet ini dilatih oleh Ardiansyah dan Fitri. Fitri yang juga merupakan wasit nasional, saat ini menjadi pelatih di Polda Sulteng.
Sementara Ardiansyah pelatih Lee Byeong Jae Korem 132 Tadulako diketahui sebagai pelatih PON 2024 Aceh–Medan yang mengantarkan Sulteng meraih satu perak dan tiga perunggu.
Sekretaris Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Sulawesi Tengah, Budi Yuwono, mewakili Ketua Umum Brigjen TNI Dody Triwinarto, menyampaikan bahwa keikutsertaan para atlet dalam Kapolri Cup ini merupakan bagian dari program pembinaan jangka panjang atlet taekwondo Sulteng.
“Ketua Umum selalu memberikan dukungan dan arahan agar atlet-atlet Sulteng mengikuti kejuaraan nasional. Target utamanya adalah persiapan menuju PON,” ujar Budi, saat dihubungi Senin, (28/7).
Ia juga menegaskan bahwa meski Ketua Umum memiliki kesibukan tugas negara, rapat pengurus rutin dilakukan setiap bulan dan hasilnya selalu dilaporkan kepada Ketua Umum.
Menurut Budi, atas arahan dari Ketua umum, taekwondo Sulteng membentuk tiga lapis atlet persiapan jangka panjang. Atlet lapis utama ialah atlet terbaik yang menunjukkan konsistensi prestasi dari latihan.
Kedepan, atlet-atlet ini direncanakan akan dibina langsung oleh pelatih nasional berpengalaman yang sudah menangani timnas maupun tim PON di beberapa provinsi.
Setelah dari Semarang, kontingen atlet Sulteng langsung bertolak ke Kalimantan Timur untuk mengikuti kejuaraan Kaltim Open se-Indonesia, sebagai bagian dari pemantapan kemampuan dan pengalaman bertanding di level nasional. (bar)
