PT IMIP Tingkatkan Daya Saing Masyarakat Melalui Kelas Kewirausahaan Berbasis Rumah Tangga

66
WIRAUSAHA : PT IMIP Morowali, menggelar kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga pada warga di Bahodopi, dengan menggandeng Pemerintah Desa Padabaho. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, 20–21 November 2023, di aula kantor Desa Padabaho Bahodopi, Morowali, Sulteng.(FOTO : ILHAM NUSI/KABAR68)

MOROWALI-Guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh termasuk di dalamnya peningkatan pada sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Tujuannya, ada pada ketahanan ekonomi serta menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Morowali.

Seperti yang dilaksanakan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dengan menggelar kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga pada warga di Bahodopi, dengan menggandeng Pemerintah Desa Padabaho. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 20–21 November 2023, di Aula Kantor Desa Padabaho Bahodopi Morowali Sulawesi Tengah.

“Apa yang kita lakukan hari ini, bisa lebih efektif dalam meningkatkan jiwa-jiwa wirausaha pada warga sekitar. Tentunya juga guna meningkatkan perekonomian warga, sebagai pemerintah bersama perusahaan, ini akan berkaitan dengan anggaran nantinya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Makanya nanti juga, kita bisa gunakan anggaran desa untuk mengembangkan sektor UMKM di wilayah ini. Harapannya bisa berjalan dengan baik, dan bisa menjadi salah satu dasar dalam meningkatkan sektor UMKM di wilayah Bahodopi,” urai Ihsan Rusli, Kepala Desa Padabaho saat memberikan sambutan pada pembukaan kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga, di Aula Kantor Desa Padabaho, Senin (20/11/2023).

Di tempat yang sama, mewakili Manajemen PT IMIP, Direktur CSR/Environmental PT IMIP Dermawati mengatakan saat ini fokus perusahaan adalah melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan terpadu dan berkualitas, serta memberdayakan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan atau sustainable development (sesuai dengan konsep ESG atau Environmental, Social, Governance).

“Harus diawali dari kesadaran masyarakatnya dulu, bagaimana kemudian mengembangkan potensi di setiap desa. Selain itu, peran serta dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan dalam program ini. Harapan kita kemudian, ini dapat meningkatkan sumberdaya manusia serta menstimulasi pertumbuhan wirausaha mandiri di sekitar kawasan industri, sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat secara menyeluruh,” jelas Dermawati.

Untuk diketahui, kelas kewirausahaan berbasis rumah tangga itu diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari ibu-ibu penggerak PKK dari tujuh desa di Kecamatan Bahodopi, diantaranya Desa Padabaho, Bete-Bete, Labota, Makarti Jaya, Keurea, Le-Le, dan Desa Bahomakmur.

Tak hanya itu, juga dihadiri oleh anggota penggerak PKK Kecamatan Bahodopi. Nantinya, para peserta akan dibekali pengetahuan tentang bagaimana membentuk mindset wirausaha, cara dan keterampilan merancang usaha, keterampilan merancang promosi kreatif, manajemen keuangan usaha, analisa resiko usaha dan quality control.(ham)

Tinggalkan Komentar