PALU – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag menegaskan bahwa seluruh agama pada hakikatnya memiliki kesamaan nilai, yakni menjunjung tinggi perdamaian. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Muhibbah Kerukunan atau kunjungan silaturahmi pengurus FKUB Sulawesi Tengah ke Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Victory Kelurahan Besusu Timur pada perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Prof. Zainal Abidin menyampaikan bahwa meskipun agama-agama tidak sama dalam ajaran dan keyakinan, namun seluruhnya mengajarkan nilai kedamaian. Ia mencontohkan ucapan salam dalam berbagai agama yang semuanya bermakna damai, seperti Shalom dalam Kristen, Om Shanti Shanti Shanti Om dalam Hindu, serta Assalamu’alaikum dalam Islam. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa pesan utama agama adalah menghadirkan kedamaian bagi sesama manusia.
Lebih lanjut, Prof. Zainal Abidin menegaskan bahwa setiap individu bertanggung jawab atas amal dan ibadahnya masing-masing. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat beragama untuk tidak saling menyalahkan apalagi bertengkar atas nama agama.
“Jika ada pertengkaran yang mengatasnamakan agama, maka itu bukan bagian dari ajaran agama itu sendiri,” ujarnya.
Dalam konteks Natal, ia menekankan bahwa Natal membawa kabar sukacita universal bagi seluruh umat manusia. Menurutnya, perayaan Natal mengajarkan tentang kasih, kedamaian dalam keluarga, masyarakat, hingga dunia, sebagaimana ajaran para nabi dalam membawa rahmat bagi seluruh alam. Ia pun mengajak umat Kristiani untuk menghadirkan damai di mana pun berada sebagai wujud cinta kepada Kristus.
Sementara itu, Ketua Gembala Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Pdt. Warga Restu Lampaga, S.Th menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kunjungan silaturahmi FKUB Sulawesi Tengah. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai anugerah yang sangat berharga bagi jemaat, terlebih gereja yang berada di wilayah lorong dan memiliki keterbatasan sarana.
Menurutnya, kehadiran Ketua FKUB beserta jajaran menunjukkan perhatian dan komitmen dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini hubungan antarumat beragama di lingkungan tersebut terjalin dengan sangat baik dan kondusif, termasuk dalam proses perizinan gereja yang berjalan berkat dukungan dan kerukunan bersama.
Pdt. Warga Restu Lampaga berharap pertemuan tersebut semakin memperkuat semangat kebersamaan dan persaudaraan lintas iman. Ia menegaskan bahwa kerukunan yang telah terjaga selama ini merupakan hasil perjuangan bersama seluruh elemen masyarakat dan perlu terus dirawat demi kehidupan yang damai dan harmonis.(*/SH)






