MOROWALI-Sebanyak lima proyek pembagunan di SMAN 2 Bungku Tengah di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM), yang terletak di Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah tahun 2023 belum selesai dikerjakan pihak kontraktor, akibatnya proyek tersebut mangkrak.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Bungku Tengah, Wirda Jabar, pada saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, proyek tersebut dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023, mulai dikerjakan 22 Juli.
“ Tetapi memasuki bulan Agustus waktu itu kami sudah gelisah. Karena Kepala Sekolah sudah mendapatkan bantuan DAK. Karena takut tidak mendapat bantuan DAK ini, namun teman-teman informasikan di group WhatsApp (WA) ada mendapatkan bantuan DAK untuk SMAN 2 Bungku Tengah, “ ucap Wirda.
Kemudian, pada November 2023 baru masuk kontrakror. Setelah dua minggu kerja stop pekerjaan, karena semen habis. Setelah itu dapat semen dari Palu, dan hanya satu minggu kerja lagi. Namun, masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Misalnya ada yang cuma sampai ring balak, timbunan dan plester, keramik, dan pemasangan atap.
“Setelah datang konsultan, ULP, Bappeda saya laporkan dan terahkir dua minggu kemarin pihak Dinas PU Provinsi Sulteng. Dari hasil pantauan, pekerjaan sangat parah dan hanya selesai 30 persen. Selanjutnya pihak konsultan sudah menghubungi pihak kintraktor, akan tetapi tidak ada respon terkait koindisi proyek ini, “ ungkap Wirda Jabar.
“Besok kami ada panggilan. Ada 26 sekolah yang ada pembangunan, dipanggil untuk pelaporan di Dinas Pendidikan Provinsi, “ tambahnya.
“Saya tanya kepada tukang, kenapa ini yang sudah dipasang rangka ini tidak dilanjutkan? Dijawab tukang, kami tidak mau bu. Karena perjanjian kerjanya hanya sampai di ring balak saja. Kami tukang belum dibayar. Sehingga tukang-tukang cari kerja di tempat lain, “ sebutnya.
“Karena untuk makan tuh kemarin itu dia lapor, bisakah seng itu kami jual? Tanya kontraktornya, saya bilang begitu, “ ujar Kepsek Wirda.
“Kalau masalah anggaran kami tidak tau. Namun kalau saya tanya kepada pihak konsultan anggaran Rp 2 miliar lebih. Saya tidak tau berapa lebihnya. Begitu juga terkait papan proyek kami tidak tau. Karena tidak ada dipasang papan proyek, dan pemenang tender tidak tau cuma dengar dari pihak ULP dari PT Rajawali pemenangnya, hanya itu saja,” bebernya lagi.
Kepsek mengatakan, lima proyek bangunan yang dikerjakan di SMAN 2 Bungku Tengah adalah pembangunan ruang BK, ruang TU, ruang OSIS, asrama siswa, dan ruang Lab Fisika.
Menurut Wirda, pihak sekolah hanya dilibatkan sebagai pengawas proyek. Pihak kontraktor selain mendapatkan di SMAN 2 Bungku Tengah, pihak kontraktor juga mendapatkan pekerjaan di SMA 1 Witaponda. Karena tungkangnya sama dengan yang kerja di SMAN 2 Bungku Tengah. Kalau tidak ada bahan di SMA1 Witaponda, biasanya tukang kerja di SMAN 2 Bungku Tengah.
“Waktu kami ditanya oleh pihak Dinas maupun konsultan, kami jelaskan sudah seperti ini kondisinya. Tukang berhenti bekerja sudah satu bulan. Untuk itu, kami sudah ambil semua dokumen dan akan dilaporkan ke Dinas Provinsi di Palu besok, “ tandas Wirda.(pri)