
Ada Apa BPJN Sulteng Belum Action ?
PALU-Masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya Kota Palu, kini mempertanyakan lambannya pembangunan atau perbaikan jalan nasional yang terletak di Kelurahan Buluri, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Mestinya pekerjaan ini sudah dikerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi pemenang tender.
Proyek jembatan Buluri sangat diharapkan masyarakat untuk segera dibangun, mengingat jembatan Buluri ini letaknya sangat strategis. Karena hanya memiliki satu jalur, alias tidak memiliki jalur alternatif.
Pantauan Radar Sulteng, dari dokumen yang diperoleh, nama proyek penggantian jembatan Buluri I dan II (MYC). Jenis pengadaan pekerjaan konstruksi. K/L/PD/instansi lainnya Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Satuan kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah. Pagu Rp 25,1 miliar.
Dalam dokumen pengesahan disebutkan, pada lembar pengesahan pergantian jembatan Buluri, pejabat yang bertanggungjawab adalah PPK Perencanaan Satuan Kerja P2JN Provinsi Sulawesi Tengah Hery Mulyanto, ST., M.Eng. Diketahui oleh Kepala Satuan kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Arief Rizaldi, ST., M.Eng, Sc. Diketahui oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah Arief Syarif Hidayat, ST., MT.
Selanjutnya, penanggungjawab core team perencanaan dan pengawasan teknis jalan dan jembatan Provinsi Sulawesi Tengah PT. Buana Archicon KSO PT. Citra Bangun Mandiri Ir. Boyke R.D. Joenan, M.Si, selaku Kuasa KSO.
Sebuah sumber menyebut, proyek pergantian jembatan ini sudah 8 bulan, sejak bulan Juni 2023 penandatangan kontrak, sampai sekarang belum dikerja. Waktu tersisa 6 bulan.
Ada beberapa perusahan yang mendapat catatan saat tender, yaitu Kurnia Mulia Mandiri penawaran Rp 21,3 miliar. PT Karya Putera Mandiri Adisarana penawaran Rp 22,3 miliar.
Untuk perusahaan PT Bayang Bungo, penawaran Rp 20, 1 miliar, dengan catatan Permasahan, pengalaman badan usaha tidak tercantum di Sistem Informasi pengalaman (SIMPAN).
PT. Nugroho Lestari, penawaran Rp 21,6 miliar, dengan catatan Pengalaman personel manajerial tidak sesuai dengan persyaratan dalam dokumen pemilihan, terdapat pengalaman personel manejerial yang disampaikan melalui SPSE (dianataranya manejer proyek/pelaksanaan dan manejer teknik) tidak tercantum pada aplikasi SIMPAN.
PT. Siltro Putra Mandiri, penawaran Rp 24,8 miliar, dengan catatan Personel manejerial pada jabatan manajer teknik sama dengan yang dilampirkan/disampaikan oleh peserta lain dalam paket ini (yaitu sama dengan personel manejer teknik peserta tender atas nama perusahaan PT Widya Rahmat Karya).
PT Surya Citra Karya Gemilang, penawaran Rp 22,5 miliar, dengan catatan Peralatan utama kurang dari yang dipersyaratkan (Bukti peralatan sewa pada Surat perjanjian sewa untuk truck mixer kurang dari yang dipersyaratkan). Pengalaman personel manajerial tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan. Terdapat pengalaman personel manejerial yang tidak tercantum dalam SIMPAN, diantaranya manajer proyek dan manajer teknik.
PT Bina Karsyam, penawaran Rp 21,6 miliar, dengan catatan Pengalaman Bandan usaha tidak tercantum dalam SIMPAN.
PT. Taksana Marina Nusantara penawaran Rp 20,5 miliar, dengan catatan Pengalaman Badan Usaha (pengalaman 4 tahun terakhir) tidak tercantum dalam SIMPAN.
PT Surya Beringin Indah penawaran Rp 20,1 miliar, dengan catatan Jaminan penawaran tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan (Nama Pokja Pemilihan yang menerima jaminan penawaran tidak sama dengan nama Pokja pemilihan yang mengadakan tender), tidak sesuai dengan nama Pokja yang tertera dalam Bab IV LDP). Sebagai informasi bahwa juga terdapat gugur teknis. Pengalaman personel manajerial tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan, diantaranya pengalkaman personel manajer keuangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan.
PT Widya Rahmat Karya penawaran Rp 21,3 miliar. Dengan catatan personel manajerial pada jabatan manajer teknik sama denganyang dilampirkan/disampaikan oleh peserta lain dalam paket ini (yaitu sama dengan personel manajer teknik peserta tender atas nama perusahaan PT Siltro Putra Mandiri).
Konon kabarnya, ada informasi yang berkembang perusahaan yang memenangkan proyek ini akan menjual proyek ini ke perusahaan lain. Namun hingga kini tidak ada yang berani mengambilnya.
Dikonfirmasi di kantornya Kepala Balai (Kabalai) Pelaksanaan Jalan Sulawesi Tengah, Arief Syarif Hidayat tidak berada di tempat. Salah seorang staf di BPJN menginformasikan Kabalai tidak berada di tempat. Staf ini menyarankan agar media ini mengonfirmasikan ke Satuan Kerja (Satker) PJN II di Jln. Towua Palu.
Saat dikonfirmasi di kantor PJN II, Kasatkernya, Yudha, juga keluar kota.
“ Mohon maaf pak. Kasatker sedang berada di lapangan. Ke Molosipat, perbatasan Provinsi Sulawesi Tengah dengan Provinsi Gorontalo melihat proyek, “ kata staf di kantor PJN, Gunawan.
Gunawan berjanji bila pimpinannya yang baru sudah berada di kantor akan menghubungi media ini kembali.(mch)