Kabar68.DONGGALA – Aparat kepolisian menerapkan pola pengamanan terpadu dalam aksi unjuk rasa damai yang digelar Aliansi Masyarakat Desa Loli Oge di Kantor Desa Loli Oge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Sekitar seratus warga mengikuti aksi yang berlangsung tertib tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembukaan tambang galian C baru di wilayah mereka.
Massa aksi secara tegas menyuarakan sikap “Menolak Keras Tambang Galian C Baru”. Mereka menilai rencana aktivitas pertambangan berpotensi memicu kerusakan lingkungan, mengancam ruang hidup masyarakat, serta membuka peluang terjadinya ketidakstabilan sosial di desa yang selama ini dikenal aman.
Yanti Salah satu Warga desa tersebut mendesak pemerintah desa dan para pemangku kepentingan melakukan kajian mendalam terkait dampak ekologis maupun sosial dari pembukaan tambang baru.”ujarnya selasa(02/12/2025).
Massa aksi menegaskan bahwa keputusan pengelolaan ruang dan sumber daya alam harus mengedepankan prinsip keberlanjutan serta melibatkan partisipasi publik secara transparan.
Aksi unjuk rasa berjalan damai sejak dimulai. Aparat keamanan secara berkala menyampaikan imbauan kamtibmas kepada peserta aksi. Pesan tersebut menekankan pentingnya menjaga ketertiban, menghindari tindakan melawan hukum, serta memastikan aspirasi disampaikan melalui mekanisme yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Aparat juga mengapresiasi sikap kooperatif massa selama aksi berlangsung. Melalui pendekatan humanis, petugas kepolisian mengarahkan jalannya penyampaian pendapat agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar dan tetap berada dalam koridor hukum.
Kabag Ops Polres Donggala, AKP Wakhidin, yang memimpin langsung pengamanan, mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif menjaga stabilitas kamtibmas di lingkungan masing-masing. Menurutnya, kolaborasi antara warga dan aparat merupakan kunci terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan kondusif di Kabupaten Donggala.
Seluruh rangkaian kegiatan berakhir dengan tertib. Setelah menyuarakan tuntutan mereka, massa secara perlahan membubarkan diri tanpa insiden. Aksi damai tersebut menjadi catatan penting bahwa ruang demokrasi di tingkat desa tetap berjalan sehat dan mampu menyalurkan aspirasi publik secara konstruktif.(BY)






