PALU – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny Lamadjido, menyatakan keseriusannya dalam merespons keluhan warga Desa Rano dan sekitarnya terkait keterbatasan fasilitas kesehatan. Komitmen itu ia sampaikan usai menghadiri Kongres Adat Posintomu Todea Libu Mbaso di Hotel Palu Golden, Sabtu (19/7/2025).
“Saya akan teruskan langsung informasi ini ke Kepala Dinas Kesehatan Donggala, Dr. Syahriar, dan juga ke Ibu Bupati Vera Laruni, karena penanganan layanan kesehatan di sana (Rano) merupakan kewenangan mereka,” kata Reny.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulteng tidak akan lepas tangan. Reny memastikan pihaknya juga akan ikut campur tangan dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Insya Allah, kami dari provinsi juga akan turun tangan. Kami tidak akan membiarkan masyarakat terus mengalami kesulitan seperti ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Rano, Alimudin, menyampaikan kondisi darurat yang dihadapi warganya. Meski tenaga medis dinilai cukup, minimnya armada ambulans menjadi kendala utama dalam proses rujukan pasien.
“Hanya ada satu ambulans di kecamatan, dan itu pun ditempatkan di ibu kota kecamatan. Padahal, desa lain jaraknya bisa 10 sampai 13 kilometer dengan akses jalan yang rusak parah. Akibatnya, banyak pasien terlambat ditangani,” ungkap Alimudin, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, keterlambatan penanganan kerap berujung fatal karena pasien baru dibawa ke fasilitas kesehatan saat kondisi sudah kritis.
Warga berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan dan menambah armada ambulans agar layanan kesehatan bisa merata dan cepat diakses oleh seluruh masyarakat.(NAS)
