Kabar68. Palu – Panglima Kodam XXIII Palaka Wira , Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar, meninjau langsung Pelatihan Pencak Silat Militer (PSM) di Batalyon Infanteri 711/Raksatama, Senin (15/9/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari memperkuat fisik, mental, sekaligus karakter prajurit melalui seni bela diri khas Indonesia.
Pencak Silat Militer Jadi Ciri Khas
Pelatihan PSM dirancang bukan hanya untuk melatih kekuatan fisik, tetapi juga menanamkan nilai budaya dan etika bela diri lokal. Pencak silat kemudian dimodifikasi agar relevan dengan kebutuhan tugas prajurit modern di medan operasi.
Dalam arahannya, Pangdam menegaskan bahwa pencak silat adalah bagian dari jati diri prajurit Indonesia.
“PSM bukan hanya gerakan fisik. Di dalamnya ada disiplin, kekuatan mental, kecerdasan taktis, dan rasa cinta pada budaya bangsa. Prajurit Palaka Wira harus bisa menjadi pelindung rakyat dengan kekuatan dan hati seorang kesatria,” ujarnya.
Apresiasi untuk Yonif 711
Mayjen TNI Jonathan memberikan apresiasi kepada tim pelatih Yonif 711/Raksatama yang berhasil mengembangkan materi PSM dengan metode adaptif dan aplikatif. Ia menekankan, kemampuan bela diri merupakan unsur penting dalam kesiapsiagaan prajurit, mulai dari pengamanan wilayah hingga misi kemanusiaan.
“Prajurit Palaka Wira harus siap bertempur, siap membantu rakyat, dan siap menjaga kehormatan TNI di mana pun berada. Pencak Silat Militer adalah senjata yang melekat dalam jiwa kita,” tegasnya.
Pelatihan PSM di Yonif 711/Raksatama direncanakan menjadi program percontohan bagi satuan lain di jajaran Kodam Palaka Wira. Tujuannya melestarikan seni bela diri asli Indonesia sekaligus membentuk prajurit yang kuat, disiplin, dan berkarakter.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan sabuk pelatihan sebagai bentuk apresiasi dari Pangdam kepada para prajurit. (Lam/Lis)






