Kabar68.Palu — Dukungan terhadap penanganan banjir bandang di Sumatera Utara terus mengalir. Dari wilayah timur Indonesia, Tim Bantuan Medis (TBM) Arteria Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu mengirim sembilan tenaga medis dan relawan untuk membantu pelayanan kesehatan bagi para penyintas.
Pengiriman tim dilakukan pada 3 Desember 2025. Mereka terdiri dari dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah vaskular dan endovaskular, dokter umum, dokter muda, serta mahasiswa preklinik yang telah mendapatkan pelatihan kebencanaan dan penanganan medis emergensi.
Ketua TBM Arteria, Fahreza Febriansyah, mengatakan pengiriman tim ini merupakan panggilan kemanusiaan yang tidak bisa diabaikan.
“Kami merasa terpanggil untuk ikut membantu saudara-saudara kita di Sumatera Utara. Situasi di lokasi membutuhkan tenaga medis tambahan, dan kami hadir untuk menguatkan pelayanan yang sudah berjalan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan dalam respon kebencanaan juga menjadi bagian dari proses pendidikan lapangan bagi mahasiswa kedokteran.
“Anggota kami sudah dibekali pelatihan kebencanaan. Turun langsung ke lapangan memberi mereka pengalaman nyata tentang pelayanan medis dalam situasi krisis,” tambahnya.
Setibanya di Sumatera Utara, tim TBM Arteria langsung bergabung dengan beberapa TBM lainnya, yakni TBM FK UISU, TBM FK UMSU, TBM USU, dan TBM Bumi Gora. Kolaborasi lintas daerah ini difokuskan pada pembentukan posko medis sebagai pusat layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak.
Selain memberikan layanan medis, TBM Arteria juga menyalurkan bantuan logistik hasil program donasi “Arteria Care Humanity” ke Posko Induk Banjir Sumatera Utara. Bantuan tersebut diprioritaskan untuk kebutuhan dasar penyintas di masa tanggap darurat.
Fahreza berharap kontribusi timnya dapat membantu mempercepat pemulihan di kawasan terdampak.
“Harapan kami sederhana: semoga keberadaan tim ini bisa meringankan beban para penyintas dan mempercepat proses pemulihan,” tuturnya.
TBM Arteria menyatakan siap terus hadir dalam operasi kemanusiaan di berbagai daerah, terutama ketika masyarakat membutuhkan dukungan medis dan logistik pada situasi krisis. (Lis)






