back to top
Minggu, 26 Oktober 2025
BerandaPALUPolda Sulteng Bakal Ekspos Kasus Perundungan Santri di Parimo

Polda Sulteng Bakal Ekspos Kasus Perundungan Santri di Parimo

Kabar68.Palu – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah terus mendalami dugaan kasus kekerasan yang menimpa seorang santri Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hikmah, Kabupaten Parigi Moutong, yang berujung pada kematian.

Penyidik dari Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sulteng kini tengah melakukan serangkaian langkah penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban, Alwisnu Syahputra (13).

Kasubbid Penmas Polda Sulteng, Kompol Reky Pilperi Hengsmar Moniung, membenarkan bahwa pihaknya sudah menangani laporan tersebut sejak Selasa, 14 Oktober 2025. Ia mengatakan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan alat bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur tindak kekerasan dalam kasus ini.

“Benar, ada laporan pada hari Selasa tanggal 14 Oktober 2025. Penyidik dari Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sulteng sedang melakukan serangkaian tindakan penyelidikan dan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan alat bukti,” ujar Reky Moniung saat dikonfirmasi pada Minggu (19/10/2025).

Selain pemeriksaan saksi, kata dia, tim juga telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng.

“Terhadap korban sudah dilakukan autopsi di Rumkit Bhayangkara Polda Sulteng,” tambahnya.

Reky menuturkan, penyidik juga berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Provinsi Sulawesi Tengah.

Reky memastikan, Polda Sulteng mengusut tuntas kasus ini dan mengekspos kepada masyarakat agar terang benderang.

“Kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait, yaitu UPTD PPA Provinsi,” jelasnya.

Kasus ini mencuat setelah unggahan di media sosial Facebook oleh akun bernama Nani Eryk yang diduga keluarga korban mengungkap dugaan perundungan di lingkungan pesantren. Dalam unggahannya, Nani menyebut korban sempat mengaku mengalami kekerasan fisik oleh sesama santri sebelum meninggal dunia di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo pada Selasa (14/10/2025).

Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hikmah, Ustaz Wargono, sebelumnya telah memberikan klarifikasi melalui video resmi yang diunggah di media sosial pondok.

Ia membantah adanya praktik kekerasan di lingkungan pesantren dan menyampaikan bahwa korban meninggal setelah sempat menjalani perawatan medis.

“Alwisnu telah meminta izin kepada orang tuanya untuk berobat sejak 8 Oktober dan sempat dirawat di puskesmas. Kami sangat berduka atas meninggalnya Alwisnu Syahputra. Kami menyayangi dia sebagaimana seluruh santri di pondok ini,” ujar Wargono.

Sementara itu, keluarga korban mendesak kepolisian untuk menuntaskan penyelidikan dan menegakkan keadilan. Mereka menilai sejumlah luka di tubuh korban menjadi indikasi kuat bahwa Alwisnu mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.

Kasus ini kini masih dalam proses penyidikan. Polda Sulteng memastikan akan menindaklanjuti setiap temuan berdasarkan hasil autopsi dan keterangan saksi yang telah dikumpulkan. (NAS)

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

Polda Sulteng Jelaskan Kericuhan Kayumalue: Benarkan Penggerebekan Narkoba dan Tangkap Satu...

0
Kabar68.Palu – Sebuah video penggerebekan aparat kepolisian yang viral di media sosial menghebohkan warga Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu. Dalam rekaman berdurasi 2 menit...

TERPOPULER >