Kabar68.Palu – Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, SE., M.A.P., menerima kunjungan tim peneliti dari Partnership for Australia Indonesia Research (PAIR) Sulawesi pada Selasa (30/09/2025) di ruang kerjanya.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi sekaligus audiensi terkait rencana pelaksanaan penelitian kolaboratif di Kota Palu. Penelitian ini mengusung judul, “Dampak Kesehatan Terkait Iklim dan Akses Layanan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah: Mendukung Kebijakan dan Tata Kelola yang Tangguh terhadap Iklim.”
Kerjasama Lintas Negara dan Lintas Institusi
Ketua tim peneliti, Prof. Rini Rachmawaty, S.Kep., Ns., MN, PhD, menyampaikan bahwa PAIR Sulawesi adalah tim kolaborasi yang terdiri dari akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan University of Melbourne, Australia.
“Tujuan saya datang menemui Ibu Wakil Wali Kota adalah untuk meminta dukungan pemerintah Kota Palu atas rencana penelitian kami. Penelitian ini telah mendapatkan hibah sekitar Rp2 miliar dengan masa penelitian dua tahun, dimulai bulan ini. Ada dua lokasi penelitian, yakni Kota Palu dan Buton Tengah,” jelas Prof. Rini.
Ia menambahkan, salah satu alasan memilih Kota Palu adalah karena dirinya lahir dan besar di kota ini hingga menempuh pendidikan SMA, selain juga karena data-data di Kota Palu dinilai lengkap dan representatif.
Menurutnya, penelitian saat ini memasuki tahap awal berupa penyusunan instrumen, yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan working project mulai Oktober melalui sistem daring. “Kami juga memohon dukungan pemerintah kota karena penelitian ini akan melibatkan banyak pemangku kepentingan di Palu,” tambahnya.
Dukungan Penuh Pemkot Palu untuk Kesehatan Masyarakat
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, menyambut baik dan menyampaikan apresiasi serta dukungan penuh terhadap pelaksanaan riset tersebut.
“Alhamdulillah, saya sangat mendukung penelitian ini, karena tujuannya untuk kemaslahatan masyarakat Kota Palu, khususnya dalam upaya pengendalian penyakit yang diakibatkan oleh perubahan iklim, seperti DBD dan diare,” ujar Wakil Wali Kota.
Wakil Wali Kota berharap penelitian yang melibatkan kolaborasi akademisi lintas perguruan tinggi nasional dan internasional ini dapat berjalan lancar selama dua tahun ke depan serta memberikan manfaat nyata bagi kebijakan kesehatan dan pembangunan Kota Palu. (*/SH)