Kabar68.PALU – Salat Jumat perdana di Masjid Raya Baitul Khairaat Palu, Jumat 28 November, berlangsung dengan antusiasme luar biasa. Belasan ribu jamaah memadati seluruh area masjid hingga pelataran, menciptakan pemandangan penuh sesak sejak pagi.
Sejak pukul 10.00 WITA, masyarakat terus berdatangan hingga area dalam masjid tak lagi mampu menampung gelombang jamaah.
Lantai 1 yang berkapasitas 7.777 jamaah penuh sesak, disusul lantai 2 yang menampung 2.222 jamaah. Bahkan area lantai dasar yang sejatinya bukan ruang pelaksanaan salat ikut dibuka karena padatnya jamaah.
Pelataran masjid pun dipadati jamaah yang melaksanakan salat akibat penuh sesaknya area dalam. Total jamaah diperkirakan hampir menyentuh 11 ribu orang.
Salat Jumat perdana ini dipimpin Khatib Lukman S. Tahir dengan imam Husen Habibu.
Gubernur Sulawesi Tengah periode 2021–2024, Rusdy Mastura, turut hadir melaksanakan salat Jumat. Hadir pula Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Hidayat Pakamundi serta Kadis Cikasda, Ruly Djanggola, yang berada di shaf bagian depan, serta forkopimda dan pejabat lain.
Namun saat berlangsung khutbah hingga pelaksanaan salat Jumat ditemukan kendala teknis.
Banyak jamaah di lantai dasar kebingungan karena tidak mendengar suara khutbah akibat mic luar tidak berbunyi. Kadis Cikasda Ruly Djanggola menjelaskan bahwa masalah tersebut terjadi karena kesalahan penggunaan mic oleh imam.
“Ada kesalahan penggunaan mic oleh imam sehingga tidak terdengar di area lantai dasar. Insya Allah pada tablig akbar nanti akan menjadi perhatian. Di setiap lantai sebenarnya sudah dilengkapi sound system yang terpasang di plafon, jadi seluruh ruangan akan terdengar jelas jika mic digunakan dengan benar,” ujarnya.
Membludaknya jamaah juga menyebabkan arus lalu lintas di sekitar masjid mengalami kemacetan panjang hingga radius satu kilometer. Petugas tampak sibuk mengatur kendaraan agar tetap berjalan lancar.
Masjid Raya Baitul Khairaat—yang berlokasi di Palu Barat—dibangun kembali setelah Masjid Agung An Nur roboh akibat gempa bumi 2018. Setelah tujuh tahun, dan pembangunan sejak 2023, masjid megah ini akhirnya digunakan untuk salat Jumat perdana. Masjid tersebut telah meraih rekor MURI sebagai masjid dengan kubah terbesar se-Indonesia dan menara dengan jam analog terbesar di Indonesia. (bar)






