Oleh : Samerdan Munggeli *)
PERJALANAN organisasi Pengurus Besar-Ikatan Keluarga Indonesia Buol (PB. IKIB) cukup teruji dari periode ke periodisasi, dan terbukti sangat dinamis dengan pergantian pengurus khususnya yang terpilih menjadi KKetua Umum (Ketum) PB. IKIB. Walaupun masih banyak ketimpangan yang penting untuk dibenahi.
Berbicara soal legalitas formal adalah tuntutan sebuah organisasi resmi yang mendapat pengakuan negara, tentunya menyedot perhatian peserta Musyawarah Besar (Mubes) PB. IKIB karena harus berganti nama dulu dari Ikatan Keluarga Indonesia Buol (IKIB) baru bisa memperoleh yuridis formal dari Kementerian Hukum (Kemenkum) RI. Namun demikian, menyangkut perobahan nama kita serahkan ke peserta Mubes.
Sekadar tawaran perubahan nama IKIB menjadi PERKUMPULAN KELUARGA INDONESIA BUOL (PKIB) atau KERUKUNAN KELUARGA INDONESIA BUOL (KKIB ).
Organisasi warga Buol ini lahir dari tuntunan dan desakan atas ketertinggalan daerah Buol pada saat itu, dibandingkan dengan Tolitoli pusat pemerintahan yang begitu maju. Maka terjadilah pertemuan dan musyawarah warga Buol, tentunya tidak lepas dari landasan budaya dan kultur Buol termasuk juga kepentingan politik untuk pemekaran Kabupaten Buol.
Menelisik dari background pendiriannya tentunya tidak bisa dipungkiri syarat tendensi politik olehnya kita tidak boleh alergi dengan Isu politik karena setiap organisasi didirikan pasti ada alasan dan tujuannya.
Olehnya itu, karena organisasi IKIB ini lahir dari kultur, sosial dan politik maka perannya kedepan lebih terelaborasi dengan kepentingan organisasi yang bersinergis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol.
Peran organisasi PB. IKIB kedepan lebih mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat Buol tanpa memandang suku, ras dan keyakinan agama. Kepemimpinan kedepan butuh dinamika terutama rekrutmen pengurus agar organisasi PB. IKIB menjadi milik warga Buol tanpa terkecuali, tentunya warga Buol di perantauan.
Contohnya saudara kita Ferdinand Ibrahim adalah salah satu sosok yang aktif di organisasi PB. IKIB mewakili komunitas Kristiani, hal ini penting untuk menjadi kontribusi dalam sebuah dinamika organisasi. Selain itu masih ada juga saudara kita yang lain di Kota Palu pengusaha Cina asal Buol, agar bisa disentuh dalam kegiatan Temu Akrab Warga Buol (TAWAB) dan kegiatan Mubes PB. IKIB V yang akan digelar besok, Sabtu 19 April 2025 di Kota Palu.
Terkait calon Ketum PB. IKIB kedepan tentunya kita membuka kran demokrasi yang seluas-luasnya, apakah calon Ketum PB. IKIB itu sosok sesepuh Buol, dari akademisi atau dari kalangan muda asalkan memiliki komitmen yang kuat memahami organisasi dengan baik, energik, fleksibel, dan humanis.
*) Penulis adalah tokoh muda Buol, aktivis, dan pegiat sosial keagamaan. Figur yang menyayangi dan mencintai IKIB.