back to top
Jumat, 21 November 2025
BerandaPALUMasyarakat Poboya Ajak JATAM dan YAMMI Sulteng Menambang Bersama

Masyarakat Poboya Ajak JATAM dan YAMMI Sulteng Menambang Bersama

Kabar68.PALU – Perwakilan masyarakat Poboya, Kusnadi Paputungan, mengajak Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulteng dan Yayasan Masyarakat Madani Indonesia (YAMMI) Sulteng untuk ikut menambang bersama di Poboya. Ajakan ini disampaikan sebagai respons atas protes dua LSM tersebut terkait aktivitas pertambangan masyarakat di wilayah itu.

“Daripada mereka (JATAM dan YAMMI, red) protes terus, mending kita sama-sama rakyat menambang,” kata Kusnadi saat ditemui, Kamis (20/11/2025).

Menurut Kusnadi, ajakan tersebut bertujuan agar kedua LSM dapat melihat secara langsung proses penambangan yang dilakukan masyarakat, termasuk tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.

“Supaya mereka tahu bagaimana susahnya rakyat kecil menambang, dari proses ambil material sampai perendaman,” ujarnya.

“Itu pun belum pasti dapat emas. Bisa saja tidak dapat. Ada untung, ada juga ruginya,” tambahnya.

Ia berharap kehadiran JATAM dan YAMMI di lokasi tambang dapat membantu memberikan edukasi mengenai praktik penambangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kalau mereka ikut, masyarakat bisa teredukasi bagaimana menambang dengan tetap mengedepankan lingkungan,” jelasnya.

Kusnadi juga menilai kehadiran kedua LSM dapat memberikan dukungan moral kepada para penambang yang menggantungkan hidup dari aktivitas tersebut.

“Aktivitas kami ini memberikan keuntungan bagi rakyat. Harusnya para LSM ini berdiri bersama masyarakat,” tuturnya.

Kusnadi menyayangkan berbagai bentuk protes yang dilayangkan JATAM dan YAMMI. Menurutnya, penambangan rakyat di Poboya justru membuka kesempatan kerja bagi warga setempat maupun pendatang dari daerah lain.

“Banyak masyarakat yang kami pekerjakan, ada yang dari Sigi sampai Tipo. Sehari mereka yang bekerja menyekop bisa bawa pulang sampai Rp300 ribu. Kalau kami ditutup, para LSM ini bisa kasih pekerjaan ke mereka?” kata Kusnadi.

Ia menegaskan bahwa aktivitas penambangan rakyat telah menjadi sumber penghidupan banyak keluarga, sehingga ia berharap setiap kritik disertai solusi yang berpihak pada masyarakat.(NAS)

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

Tiga Tersangka Tipikor Pembangunan Jalan di Parimo Ditahan

0
‎‎‎Kabar68.PALU – Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah melalui Penyidik Tindak Pidana Khusus menahan tiga tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi di Kabupaten Parigi...

TERPOPULER >