Kabar68.Palu — Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Republik Indonesia, M. Choirul Anam, menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jajaran Komnas HAM Perwakilan Sulawesi Tengah saat melakukan kunjungan kerja ke Polda Sulteng. Pertemuan berlangsung dalam suasana santai bertajuk “Ngopi Bareng & Ngobrol Ringan” di Kantor Sekretariat Komnas HAM Sulteng.Suasana kunjungan Kompolnas ke Kantor Komnas HAM Sulteng. (FOTO: IST)
Meski dikemas informal, diskusi ini menjadi ruang strategis bagi kedua lembaga untuk memperkuat pengawasan terhadap kinerja kepolisian, khususnya dalam konteks penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Sulawesi Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, Komnas HAM Sulteng dan Kompolnas bertukar pandangan mengenai tiga isu utama: profesionalisme Polri, akuntabilitas penegakan hukum, dan penguatan mekanisme pengawasan.
Breemer, perwakilan Komnas HAM Sulteng, menegaskan pentingnya komitmen kepolisian terhadap standar pelayanan publik yang berorientasi pada perlindungan HAM.
“Sinergi antara Komnas HAM, yang menjaga hak-hak warga, dan Kompolnas, yang mengawasi kinerja kepolisian, adalah kunci untuk menciptakan penegakan hukum yang akuntabel di Sulawesi Tengah,” ujarnya dalam keterangan resminya pada Kamis, (20/11/2025).
“Irama kerja dan frekuensi harus sama, supaya setiap persoalan HAM di daerah mendapat perhatian serius. Kami ingin polisi bekerja lebih profesional dan tetap humanis,” tambahnya.
Kedua lembaga sepakat bahwa peningkatan profesionalisme aparat merupakan fondasi penting. Mereka menekankan perlunya kepolisian bekerja sesuai SOP, menjaga integritas, dan mengutamakan pendekatan yang menghindari tindakan berlebihan di lapangan.
Isu akuntabilitas penegakan hukum juga mencuat, terutama dalam penanganan kasus publik yang sensitif. Komnas HAM menilai penanganan yang transparan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Menanggapi berbagai masukan yang disampaikan, Anggota Kompolnas M. Choirul Anam menyampaikan apresiasi dan menegaskan pentingnya kolaborasi. Ia menyebut masukan Komnas HAM menjadi bahan evaluasi penting bagi Kompolnas dalam mengawasi kinerja Polri.
“Masukan dari Komnas HAM sangat berharga. Ini membantu kami melihat situasi di lapangan secara lebih utuh, sekaligus memastikan bahwa Polri tetap berada dalam koridor profesionalisme,” kata Anam.
Ia menambahkan bahwa hubungan antara Komnas HAM dan Kompolnas harus berjalan saling melengkapi.
“Kami ingin memastikan setiap keluhan masyarakat, terutama terkait dugaan penyalahgunaan wewenang, bisa direspons cepat dengan koordinasi yang baik,” ujarnya.
Pertemuan itu diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi yang lebih terstruktur ke depan. Kedua lembaga menyatakan siap meningkatkan komunikasi, terutama dalam penanganan aduan masyarakat dan pemantauan tindak kepolisian.
“Ini baru langkah awal. Ke depan kami ingin koordinasinya lebih kuat, lebih cepat, dan lebih terarah demi perlindungan HAM di Sulawesi Tengah,” ungkap Breemer.
Kompolnas dan Komnas HAM menegaskan bahwa pengawasan terhadap aparat kepolisian merupakan bagian penting dari upaya menciptakan penegakan hukum yang adil bagi seluruh masyarakat.(NAS)






