back to top
Rabu, 8 Oktober 2025
BerandaPALUKasus Eksploitasi Anak di Bulagi Utara, DPRD Dorong Evaluasi...

Kasus Eksploitasi Anak di Bulagi Utara, DPRD Dorong Evaluasi Sistem Perlindungan Anak Daerah

Kabar68.Palu – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Fraksi PAN, Ronald Gulla ST, mendesak pemerintah daerah untuk membuat langkah konkret dan program khusus perlindungan anak pasca terungkapnya kasus eksploitasi seksual terhadap siswi SD di Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan.

‎‎Menurut Ronald, kasus ini menunjukkan betapa rapuhnya sistem perlindungan anak di tingkat keluarga dan lingkungan. Karena itu, ia menilai perlu ada intervensi langsung dari pemerintah, sekolah, tokoh agama, dan masyarakat agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

‎‎“Perlu ada program nyata untuk membina anak-anak dan orang tua. Pemerintah harus memastikan pendidikan moral, pembinaan keluarga, dan pengawasan sosial berjalan efektif, terutama di daerah-daerah rawan seperti Banggai Kepulauan,” tegas Ronald, Selasa (7/10).

‎‎Ronald menekankan, kementerian dan dinas terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, dan Dinas Pendidikan harus segera membentuk satuan kerja terpadu yang fokus pada pencegahan kekerasan dan eksploitasi anak di bawah umur.

‎‎“Kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan hukuman saja. Harus ada pemulihan psikologis korban dan pendidikan ulang bagi pelaku anak. Pemerintah perlu menggandeng lembaga perlindungan anak, organisasi keagamaan, serta tokoh masyarakat untuk membangun sistem perlindungan berlapis,” ujarnya.

‎‎Selain itu, Ronald juga mengusulkan agar pemerintah daerah membangun pusat krisis anak (child crisis center) di tiap kabupaten/kota, termasuk layanan pengaduan cepat berbasis desa agar masyarakat bisa melapor jika menemukan indikasi kekerasan atau eksploitasi anak.

‎‎Selain itu, Ia juga menyoroti pentingnya pembinaan bagi keluarga miskin dan pendidikan agama yang lebih intensif. Menurutnya, banyak kasus serupa berawal dari rendahnya pendidikan, kondisi ekonomi sulit, dan minimnya kontrol sosial di masyarakat.

‎‎“Lembaga keagamaan harus mengambil peran lebih besar dalam membina moral umat. Pemerintah juga wajib meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena faktor ekonomi sering menjadi pemicu eksploitasi anak,” tandas legislator PAN itu. (bar)

 

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

‎‎Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Eksploitasi Anak di Bangkep

0
‎‎Kabar68.BANGKEP — Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Banggai Kepulauan (Bangkep) terus mendalami kasus eksploitasi seksual anak di bawah umur yang terjadi...

TERPOPULER >