back to top
Selasa, 22 Juli 2025
BerandaDAERAH"Kami Bukan Ingin Kaya, Hanya Ingin Hidup!" Perjuangan Haru Warga Watutau Hadapi...

“Kami Bukan Ingin Kaya, Hanya Ingin Hidup!” Perjuangan Haru Warga Watutau Hadapi Bank Tanah

PALU – Dalam konferensi pers WALHI Sulawesi Tengah bertajuk “Stop Kriminalisasi Pejuang Agraria Watutau oleh Badan Bank Tanah”, suara perlawanan warga Desa Watutau, Kabupaten Poso, menggema. Dimana, kaum perempuan adat Watutau menggemakan penolakan penguasaan lahan oleh Bank Tanah.

Perwakilan tokoh adat Watutau, Linda Parandengan menegaskan, perjuangan mereka mempertahankan tanah bukan demi kekayaan, tetapi demi kelangsungan hidup anak cucu.

“Kami bukan ingin kaya, kami hanya ingin bisa hidup dan menyekolahkan anak cucu kami,” tegas Linda.

Linda menyebutkan, tudingan pencurian dari Bank Tanah sebagai bentuk pelecehan terhadap hak adat.

“Itu tanah kami. Yang mencuri justru Bank Tanah,” tambahnya.

Perwakilan perempuan Watutau lainnya, Dece Poba, menyebut tindakan Bank Tanah seperti pencuri yang masuk tanpa izin.

“Kami perempuan tetap mempertahankan tanah kami, karena dari situlah kebutuhan kami terpenuhi, termasuk biaya pendidikan anak-anak,” ujarnya.

Cica Abe, istri dari Christian Toibo, warga yang ditetapkan sebagai tersangka mengaku keluarganya kini hidup dalam tekanan.

“Kenapa saya harus jadi tamu di rumah sendiri? Kalau suami saya ditahan, bagaimana dengan anak-anak kami?” katanya.

Meski berat, Cica menegaskan jika keluargnya dan warga Watutau lainnya bakal tetap bertahan mempertahankan sengketa lahan yang telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan.

“Kami tahu Tuhan itu baik. Ini ujian, dan kami mampu menghadapinya,” ujarnya.

Ia menutup dengan pernyataannya yang menggambarkan semangat perempuan adat Watutau.

“Lebih baik putih tulang berkanjang tangan, daripada putih mata dijajah Bank Tanah”. (NAS)

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA TERPOPULER