Kabar68.Palu – Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung arahan Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., terkait prioritas pembangunan sektor pendidikan. Hal ini ditegaskan saat Gubernur bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana, SKM., M.Kes., melakukan kunjungan kerja ke SLB Negeri Salakan dan SMA Negeri 1 Tinangkung pada Selasa (26/8).
Kunjungan tersebut merupakan penanda komitmen Pemerintah Provinsi Sulteng, melalui Dinas Pendidikan, untuk memastikan akses pendidikan gratis dan merata bagi seluruh anak di daerah, termasuk jenjang SMA, SMK, dan SLB.
“Ini tanggung jawab seorang Gubernur. Tidak boleh ada alasan anak-anak Sulawesi Tengah tidak sekolah. Tidak ada lagi pungutan, jangan halangi anak sekolah hanya karena tidak punya seragam. Pemerintah wajib memfasilitasi rakyatnya untuk belajar,” tegas Gubernur Anwar Hafid.
Peletakan Batu dan Laporan Kondisi Sekolah
Kunjungan kerja Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan tiga ruang kelas baru di SLB Negeri Salakan. Pembangunan ini mengusung konsep boarding school yang dilengkapi fasilitas pendukung seperti ruang musik dan pembinaan keagamaan. Sekolah luar biasa ini juga aktif mengikutsertakan siswanya dalam pameran kreativitas.
Di SMA Negeri 1 Tinangkung, sekolah tertua di Banggai Kepulauan, Dinas Pendidikan menerima laporan detail mengenai kondisi sekolah yang memiliki 17 ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, 38 guru, dan 590 siswa. Gubernur menegaskan bahwa kunjungan ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah, bukan sekadar seremonial.
Program Beasiswa hingga Kerja Sama Internasional
Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng juga berperan aktif dalam menjalankan program pendidikan yang lebih tinggi. Selain pendidikan dasar dan menengah, Pemprov menyiapkan beasiswa prestasi dan afirmasi.
Lebih lanjut, Pemprov mendorong kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) di bidang Teknik Metalurgi Industri. Program ini dicanangkan untuk membuka peluang kerja bagi lulusan di kawasan industri besar Morowali sekaligus mendukung target ambisius: setiap desa memiliki minimal satu dokter.
“Mensarjanakan anak-anak Sulawesi Tengah adalah cita-cita kita. Jangan berpikir tidak bisa kuliah. Pemerintah akan mendukung, bahkan hingga ke luar negeri dengan skema kuliah sambil bekerja,” tutup Gubernur, menegaskan dukungan berkelanjutan dari Pemprov dan Dinas Pendidikan.
Dalam kunjungan ini, Gubernur dampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng,dan Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady, ST., M (Lis)






