BPJN Akan Uji Beban
PALU – Rencana peresmian jembatan Palu IV oleh Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono pada 16 Juli, masih tanda tanya.
Meski pada akhirnya Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid meralat tidak jadi diresmikan, progress pekerjaan yang masuk proyek strategis nasional dengan skema hibah pinjaman tersebut, belum sepenuhnya selesai.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulteng Dadi Muradi, ST. MT menjelaskan, Jembatan Palu IV secara fisik telah selesai dikerjakan sesuai kontrak hibah dengan Pemerintah Jepang, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
Namun, sebelum dioperasikan untuk publik atau open traffic, masih terdapat beberapa rangkaian pekerjaan yang belum selesai sepenuhnya.
“Di antaranya uji beban jembatan yang dijadwalkan dilakukan bulan ini, audit keselamatan jembatan, serta proteksi oprit jembatan menggunakan blok beton,” ujar Dadi saat dihubungi melalui pesan whatsapp, Senin (7/7/2026).
Kata Dadi, meski fisik jembatan telah selesai dikerjakan, sejumlah pekerja masih nampak ngebut menyelesaikan finishing pada ruas jalan penghubung menuju patung kuda. Material masih berserakan di samping ruas jalan yang tidak nyaman dipandang.
Proyek yang ditargetkan rampung pada April 2025 tersebut lanjut Dadi, masih belum full finishing. Pekerjaan di teluk Palu yang masuk dalam proyek rehabilitasi dan rekostruksi pasca gempa dan tsunami 2018 terdapat tiga paket.
“Saat ini, dari tiga paket pekerjaan di Teluk Palu, dua sudah rampung yakni paket jalan Cumi-Cumi dan rekonstruksi Jembatan Palu IV. Satu paket yang on going adalah rekonstruksi Jalan Raja Moili (Paket A1),” ujarnya.
Sesuai dengan laporan BPJN Sulteng kepada Komisi V DPR RI pada Juni lalu, rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Palu dan rekonstruksi dan penanganan tanggul jalan Rajamoili-Cut Meutia (coast area) sepanjang 16,25 km dengan progres 63,16%.
Sedangkan untuk pekerjaan rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi (coast area) sepanjang 2,35 km telah selesai dibangun. (BAR)