SIGI – Festival Danau Lindu bakal digelar dengan menyajikan Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya pada 18-20 Juli 2025, di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi. Ajang tahunan ini tak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan budaya, promosi potensi lokal, dan gerbang menuju pengembangan pariwisata Sigi yang berkelanjutan.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dijadwalkan membuka langsung festival ini pada Jumat pagi (18/7/2025). Kehadirannya akan disambut dengan upacara adat khas Lindu, sebelum melanjutkan agenda peresmian Dermaga Anca dan pengoperasian jaringan listrik PLN di Desa Olu.
“Konfirmasi terakhir, Pak Gubernur akan hadir Jumat pagi dan langsung menuju Lindu. Beliau akan disambut dengan upacara adat sebagai bagian dari penghormatan kepada tamu agung,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi, Anwar, Rabu (16/7/2025).
Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung akan disuguhi beragam pertunjukan budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi masyarakat Lindu dan Sigi secara luas. Salah satu daya tarik utama adalah prosesi adat penyambutan Gubernur, meliputi pemasangan siga, meaju, mempatodui, hingga mentimbani—ritual sakral yang sarat makna spiritual dan kekeluargaan.
Tidak hanya itu, Festival Danau Lindu juga menghadirkan Pasar To Lindu, wadah bagi pelaku UMKM lokal memperkenalkan produk-produk unggulan. Mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian, pasar ini menjadi denyut ekonomi kreatif masyarakat desa.
“Kami ingin pengunjung tak hanya datang menonton, tapi juga merasakan kehidupan masyarakat Lindu lewat kuliner, kerajinan, dan produk lokal,” ujar Anwar.
Karnaval budaya yang melibatkan lima desa di Kecamatan Lindu serta pentas seni dua malam berturut-turut turut menjadi magnet lain bagi wisatawan. Kehangatan masyarakat dan keramahan budaya akan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.
Akses Mudah dan Infrastruktur Siap
Panitia memastikan akses ke lokasi festival telah siap. Jalan menuju Anca, titik utama kegiatan, telah diperbaiki dan dirabat. Titik-titik longsor yang sebelumnya menghambat perjalanan juga telah dibersihkan. Listrik yang sempat padam kini kembali normal, dan dukungan genset dari PLN turut menjamin kelancaran acara.
“Kesiapan infrastruktur sudah lebih dari 90 persen. Panitia bahkan sudah bolak-balik ke lokasi untuk memastikan semua berjalan baik,” tutur Anwar.
Festival ini bukan sekadar hiburan. Ia adalah wujud nyata dari upaya membangun daerah lewat pendekatan budaya, pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan lanskap danau yang tenang, udara pegunungan yang segar, serta keramahan masyarakatnya, Lindu menjadi destinasi yang layak dikunjungi.
“Outcome yang kita harapkan adalah meningkatnya kunjungan ke Lindu dan terbangunnya kesadaran akan potensi besar yang dimiliki wilayah ini,” jelas Anwar. (ADK)
