Kabar68.Palu – Harga kelapa Kupas Kasar di Sulawesi Tengah mengalami penurunan drastis akibat Kurangnya impor oleh Thailand, yang menyebabkan pasokan kelapa melimpah di pasar lokal dan harga kelapa anjlok.
Menurut Hidayat, salah seorang pemasok kelapa di kawasan Pantoloan, terdapat beberapa kategori harga kelapa berdasarkan tujuan pengiriman. Kelapa lokal yang dipasok ke Surabaya dan Jakarta dihargai Rp3.300, kelapa campur Rp3.900, kelapa ekspor Rp4.300, dan kelapa semi-ekspor Rp4.100. “Pasarannya sekarang harganya tinggal segitu, kaya pengambilan saya sekarang ini tinggal 3.900 untuk lokal,” ujarnya.
Kurangnya pengambilan Ekspor ke Thailand membuat para pemasok kelapa mengeluh karena harga kelapa terjun bebas. Banyak petani kelapa yang memilih untuk mengolah kelapa menjadi kopra, yang saat ini dihargai Rp17.200 per kilogram. Selain itu, tempurung kelapa yang sudah dibakar juga memiliki nilai jual yang tinggi, mencapai Rp14.000 per kilogram. Hal ini mendorong petani kelapa untuk beralih ke produksi kopra daripada menjual kelapa kupas.
Beberapa negara tujuan ekspor kelapa dari Sulawesi Tengah antara lain Thailand, China, Vietnam, dan Singapura. Sementara itu, kelapa lokal hanya dipasok ke Surabaya dan Jakarta. Penurunan harga kelapa ini mulai terasa sejak akhir Oktober, seiring dengan panen raya di Thailand yang meningkatkan pasokan kelapa mereka secara besar-besaran.
Hidayat mengungkapkan bahwa sebelum penurunan harga, kelapa Kupas Babi dihargai Rp6.400 per kilogram.
“Pas turun ini menderitalah petani, kadang petani tidak mau turun harganya mereka tetap mau bertahan diharga sebelumnya jadi susah,” tambahnya.
Wilayah-wilayah pemasok kelapa di Sulawesi Tengah meliputi Pantai Timur, Pantai Barat, Sigi, Donggala, Toli-Toli, hingga Pasang Kayu di Sulawesi Barat. Sebelum harga kelapa anjlok, pengiriman kelapa bisa mencapai 20 kontainer per hari. Namun, saat ini, hanya sekitar 10 kontainer yang bisa dikirim per hari.
Meskipun harga kelapa kupas turun, masih ada petani yang menjual kelapa mereka. Namun, proses sortir di gudang semakin ketat, sehingga banyak kelapa yang tidak memenuhi standar dan dikembalikan hal ini menyebabkan kerugian bagi para pengepul.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut, dan belum ada kepastian kapan harga kelapa akan kembali naik. “Besok kemungkinan harga kelapa akan turun 3.800, betul-betul sakit ini,” tambahnya.(ZAR)
