back to top
Jumat, 3 Oktober 2025
BerandaDAERAHDPC PPP Poso Bertekad Rebut Kursi DPRD di Pemilu...

DPC PPP Poso Bertekad Rebut Kursi DPRD di Pemilu 2029

Kabar68.Poso – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Poso memiliki tekad kuat untuk kembali menempatkan kadernya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Pemilu 2029 mendatang. Tekad ini disampaikan menyusul selesainya perhelatan akbar Muktamar X PPP yang memilih kepemimpinan baru untuk lima tahun ke depan.

Ketua DPC PPP Poso, Muh. Arif Budiman Syafii, ST, mengungkapkan harapan besar seluruh kader PPP agar Muktamar X ini dapat melahirkan figur yang mampu mengembalikan kejayaan partai di parlemen.

“Harapan besar seluruh kader Partai dalam Muktamar ke X ini akan melahirkan figur yang bisa mengembalikan PPP di kursi Parlemen yang telah hilang dan merupakan sejarah kelam bagi PPP nanti periode ini PPP tidak bisa menempatkan Kader-kader terbaiknya di parlemen,” urai Muh. Arif Budiman Syafii kepada media ini, Rabu, 1/10.

Pelajaran dari “Sejarah Kelam” Hilangnya Kursi Parlemen

Mengacu pada pengalaman pahit tersebut—hilangnya kursi di Parlemen—DPC PPP Kabupaten Poso berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Hal ini menjadi alasan kuat bagi kader untuk benar-benar selektif dalam memilih pimpinan partai.

Dia menambahkan, “dengan mengacu pada pengalaman kelam tersebut DPC PPP Kabupaten Poso berharap agar pengalaman buruk yang pernah terjadi yaitu hilangnya kursi di Parlemen tidak akan terjadi lagi untuk lima tahun kedepan. Sehingga kami harus betul memilih calon pimpinan kita yang benar serta mampu membawa PPP untuk masuk lagi ke parlemen pada pemilu 2029 yang akan datang.”

Sebelum pelaksanaan Muktamar, kader PPP dari DPC hingga DPW di Sulawesi Tengah (Sulteng) telah bersepakat untuk mengusung Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan, sebagai Ketua Umum PPP lima tahun ke depan, didampingi salah satu kader terbaik, KH Maimun Zubair, sebagai Sekretaris Jenderal. Niat ini, lanjut Arif, ternyata juga dimiliki oleh hampir seluruh pengurus DPC dan DPW lainnya.

Kekisruhan Muktamar dan Terpilihnya Kepengurusan Baru

Namun, proses Muktamar diwarnai kekisruhan. Arif menyayangkan adanya perdebatan keras yang disebutnya baru kali ini terjadi dalam sejarah PPP.

“Namun sebagai Kader Partai kami menyayangkan awal pembukaan Muktamar sudah terjadi kekisruhan yang kami tidak inginkan dan selama perjalanan PPP baru kali ini sampai terjadi keributan yang luar biasa,” ujarnya.

Keributan itu dipicu oleh perbedaan pendapat mengenai posisi Plt. Ketua Umum saat itu. “Hal ini disebabkan karna ada sebagian kader yang masih ingin mempertahankan Plt. Ketua umum Mardiono sebagai Ketua, namun arus penolakan yang lebih besar tidak menginginkan jika beliau kembali memegang tampuk kepemimpinan Ketua umum PPP lima tahun kedepan,” jelas Arif.

Ketua DPC PPP Poso itu juga menyoroti keributan yang terjadi saat pembahasan tata tertib sidang. “Namun kami sangat menyayangkan awal sidang pada tahap pembahasan tatib mulai terjadi keributan sebab pimpinan sidang memaksakan kehendaknya yang tidak diinginkan oleh Muhtamirin. Sehingga dari sini yang merupakan penyebab keributan sebab Muhtamirin menilai pimpinan sidang memaksakan kehendaknya untuk menjadikan kembali Mardiono sebagai Ketua Umum.”

Arif menggambarkan forum Muktamar didominasi oleh kelompok yang menginginkan perubahan dan menolak Mardiono kembali. Ia bahkan mengambil inisiatif untuk menghentikan sidang. “Dalam forum Muhtamar memang dikuasai oleh Kelompok yang ingin Perubahan yang tidak menghendaki Mardiono lagi. Sehingga apa yang dilakukan oleh pimpinan sidang dilawan habis-habisan. Dalam kondisi yang sudah kacau balau saya ambil sikap mematikan sound system agar sidang tidak dapat dilanjutkan.”

Ia merasa janggal ketika ada klaim pemilihan sebelum sidang berjalan lancar. “Namun pimpinan sidang tetap memaksan dan menggunakan momen dan mengatakan kalau Mardiono terpilih secara AKLAMASI sebagai Kader paling bawa kami merasa lucu sidang belum berjalan ko sudah dikatakan Terpilih Aklamasi,” jelasnya.

Agus Suparmanto Nakhodai PPP 2025-2030

Persoalan akhirnya mereda setelah pimpinan sidang diambil alih oleh Qoyum Abd Jabar. Sidang berjalan lancar hingga pemilihan Ketua Umum yang hanya dihadiri oleh satu calon: Bapak Agus Suparmanto.

“Berhubung hanya satu calon Ketua Umum yang hadir, maka Muhtamirin langsung bersepakat mengangkat Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030 dengan didampingi Sekjen KH Taj Yasin Maimoenn Zubair yang merupakan anak dari KH. Maimoen Zubair tokoh yang paling dihormati oleh kalangan politikus dan internal PPP,” tutup politikus PPP Poso itu.

Dengan bergantinya kepengurusan di tingkat DPP, kader PPP Poso optimis dapat mencapai target mereka. “Kami sebagai Kader dengan berganti kepengurusan di tingkat DPP pada Pemilu 2029 akan kembali ke Parlemen sesuai dengan visi Ketua dan Sekjen yang baru,” pungkasnya. (dy)

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

Bandara Mutiara Sis Al-Djufri, Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Sulteng

0
Kabar68. Palu Perjuangan panjang dalam menjadikan Bandara Mutiara Sis Al-Djufri berubah status menjadi bandara internasional, sebagai motor penggerak pembangunan Propinsi Sulteng, yang ditetapkan melalui...

TERPOPULER >