Donggala – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, selama tiga jam pada Minggu (14/9/2025) siang, membuat Sungai Tosale meluap. Sedikitnya 71 rumah warga terendam, dua jembatan terputus, dan jalan poros Trans Sulawesi lumpuh sementara.
Air mulai naik sejak pukul 13.00 Wita hingga 15.30 Wita. Debit Sungai Tosale yang tak mampu menampung derasnya aliran air ditambah kiriman dari dataran tinggi Dusun Kangando, meluber ke badan jalan dan rumah warga. Banjir dengan ketinggian 60 hingga 100 sentimeter itu membuat aktivitas warga terhenti, sementara pengendara yang melintas terpaksa menunggu hingga air surut.
Kepala Desa Tosale, Rasiqin, menyebut empat dusun terdampak, dengan kondisi terparah di Dusun II dan IV. “Selain merendam puluhan rumah, banjir juga merusak infrastruktur. Dua jembatan penghubung antar-dusun yakni Kangando dan Mantikau terputus. Bahkan, sekitar 12 meter badan jalan amblas akibat longsoran tebing sungai,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera bertindak cepat. “Kami mohon perhatian dari Pemkab Donggala maupun Pemprov Sulawesi Tengah untuk memulihkan akses jalan dan jembatan. Infrastruktur ini sangat vital bagi warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Donggala, Mansyur, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tujuh personel Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi. Menurutnya, banjir dipicu hutan gundul di wilayah hulu sehingga Sungai Tosale tak mampu menampung debit air.
“Total ada 71 rumah terdampak. Rinciannya, Dusun I sebanyak 6 KK, Dusun II sebanyak 40 KK, Dusun III 5 KK, dan Dusun IV 20 KK,” jelas Mansyur.
Menjelang sore, sekitar pukul 17.00 Wita, air mulai berangsur surut. Jalur poros Trans Sulawesi kembali dapat dilalui, meski di beberapa titik masih dipenuhi lumpur. Warga terlihat bergotong-royong membersihkan rumah mereka dari sisa banjir.
“Banjir kali ini cukup parah. Kami berharap ada solusi jangka panjang, bukan hanya perbaikan darurat,” ujar Hasan, salah seorang warga Dusun II, yang rumahnya ikut terendam.(BNS)






