back to top
Sabtu, 23 Agustus 2025
BerandaDAERAHBerangkat Dari Kegelisahan Kaum Muda, Hopenity Gelar Program Ruang...

Berangkat Dari Kegelisahan Kaum Muda, Hopenity Gelar Program Ruang Baik

KABAR68.PALU Berangkat dari kegelisahan akan kesehatan mental kaum muda di era digital, komunitas Hopenity akan menggelar program Ruang Baik pada 24 Agustus 2025 di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah. Acara ini bertujuan menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi kaum muda untuk memahami dan menerima diri mereka.

Aan Nongtji  selaku perwakilan dari panitia gelaran ini,, menjelaskan bahwa program ini lahir dari fenomena tekanan psikologis yang dialami generasi muda saat ini.

“Akses informasi yang tak terbatas dan tuntutan sosial yang tinggi menciptakan tekanan psikologis luar biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kurangnya pemahaman tentang pentingnya aktualisasi diri dan penerimaan diri menjadi masalah umum, yang diperparah dengan tingginya prevalensi gangguan mental di Sulawesi Tengah, merujuk pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang menunjukkan bahwa prevalensi depresi di Sulawesi Tengah sebesar 1,5%, sedikit di atas rata-rata nasional. 

Menurut Ketua Harian Hopenity, Amdal, acara ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan ruang interaktif untuk berbagi pengalaman dan dukungan.

“Kami ingin menciptakan ruang di mana setiap orang dapat merasa nyaman menjadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi,” kata Amdal.

Dengan mengusung tema “Hati Hati Dewasa” yang sangat familiar di kalangan anak muda. Tema ini dipilih sebagai pengingat agar kaum muda berhati-hati dalam proses pendewasaan agar tidak salah jalur.

“Ruang Baik” akan menghadirkan berbagai kegiatan yang relevan dengan kondisi kaum muda, termasuk Yoga bersama Miyoga, yang relevan dengan konsep modern aktualisasi diri  dan Talkshow interaktif yang menghadirkan Ustadz Dzemal Ahmad, Founder Aktif Ngaji, dan Reza Malik Akbar, Founder Bincang Psikologi, untuk membahas kolaborasi antara agama dan psikologi dalam aktualisasi diri.

Amdal, Ketua Harian Hopenity, menjelaskan bahwa kolaborasi antara tokoh agama dan psikolog ini menjadi inti dari talkshow interaktif yang akan diadakan.

“Kami menyadari bahwa masalah kesehatan mental tidak bisa diselesaikan dari satu sisi saja. Dengan menghadirkan Ustadz Dzemal dan Reza Malik, kami ingin menunjukkan bahwa pendekatan spiritual dan psikologis dapat berjalan beriringan untuk membantu kaum muda mencapai aktualisasi diri dan penerimaan diri secara holistik,” katanya.

Menurut Amdal, Ustadz Dzemal akan memberikan perspektif spiritual yang menenangkan, sementara Reza Malik akan memberikan panduan praktis berdasarkan ilmu psikologi.

“Sinergi ini sangat penting, karena banyak kaum muda yang mencari jawaban di antara keyakinan dan ilmu pengetahuan. Kami ingin mereka memahami bahwa keduanya bisa menjadi kompas yang kuat untuk menavigasi tantangan hidup,” tambahnya.

Aan Nongtji selaku perwakilan panitia menegaskan bahwa kolaborasi ini juga menjadi upaya untuk mematahkan stigma bahwa masalah kesehatan mental adalah urusan spiritual semata, atau sebaliknya.

“Kami ingin membuka ruang dialog yang sehat dan konstruktif. Bahwa mencari pertolongan dari psikolog adalah hal yang wajar, sama pentingnya dengan memperkuat, pungkasnya

Hopenity berharap program ini bisa menjadi langkah awal untuk membantu kaum muda di Sulawesi Tengah dalam menghadapi tantangan pendewasaan dengan lebih baik dan membangun komunitas yang saling mendukung //(lis)

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

TERPOPULER >