Morowali — Aliansi Serikat Pekerja menggelar aksi demonstrasi di salah satu perusahaan kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yakni PT Chengtok Lithium Indonesia (CTLI), pada Jumat, 12 Desember 2025.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap manajemen perusahaan asing yang dinilai tidak patuh terhadap hukum serta peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Dalam aksi itu, aliansi buruh menyampaikan 16 tuntutan kepada pihak perusahaan. Sejumlah tuntutan utama di antaranya transparansi slip gaji, pemberian tunjangan yang layak, penghentian diskriminasi terhadap karyawan yang sakit, penghentian pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang tidak sesuai regulasi, serta penghentian pemberian pekerjaan yang tidak layak dan terlalu berat kepada buruh perempuan.
“Kita ingin diperlukan manusiawi sesuai UU Ketenagakerjaan, tapi banyak kecurangan yang dilakukan perusahaan yang tidak sesuai ketentuan,” ujar massa aksi.
Aksi demonstrasi ini dipicu oleh dugaan pengingkaran kesepakatan bersama yang sebelumnya telah disepakati secara tertulis melalui perundingan antara pihak buruh dan manajemen perusahaan. Buruh menilai perusahaan bersikap arogan dan tidak menghargai kesepakatan serta aturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Situasi aksi sempat diwarnai keributan di beberapa titik, menyusul kekecewaan massa aksi karena pihak manajemen PT CTLI tidak kunjung menemui para demonstran yang telah menunggu selama berjam-jam.
Hingga aksi berakhir, massa menegaskan akan terus mengawal tuntutan tersebut dan tidak menutup kemungkinan melakukan aksi lanjutan apabila perusahaan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan secara dialogis sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (Bar)
