back to top
Kamis, 1 Januari 2026
BerandaDAERAHWarga Pakowa Desak Bupati Banggai Copot Lurah Ruslan Idris

Warga Pakowa Desak Bupati Banggai Copot Lurah Ruslan Idris

BANGGAI – Kontroversi kepemimpinan seorang Lurah yang menuai keresahan ditengah-tengah masyarakat berakar pada isu-isu terkait pelayanan publik yang buruk, kurangnya akuntabilitas, dugaan penyelewengan wewenang dan kegagalan komunikasi. Keresahan inilah yang memicu dan mengganggu ketentraman dan ketertiban umum dilingkungan masyarakat saat ini.

Bupati Amirudin Tamoreka didampingi Wabup Furqanudin, saat membaca sudat aduan masyarakat dihadapan warga. (Dok. IST).

Dari kondisi tersebut, sejumlah warga sebagai perwakilan masyarakat Kelurahan Pakowa Kec. Pagimana, mendatangi kantor Bupati dan menemui langsung Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka, menyampaikan tuntutannya sebagai bentuk keresahan masyarakat terhadap kepemimpinan Lurah Pakowa, Ruslan Idris, S.Sos, sejak dilantik tahun 2022.

Adapun point kinerja kepemimpinan Lurah Pakowa yang dilaporkan kepada Bupati Banggai, yang tertuang dalam surat aduan masyarakat, yakni, terkait pengelolaan aset kelurahan berupa pohon kelapa yang tidak pernah diketahui hasilnya oleh masyarakat, pembagian bantuan yang hanya berpihak kepada keluarga Lurah, pembagian bansos yang penyalurannya dilaksanakan di rumah Lurah, tidak transparansinya pengelolaan bantuan rumah ibadah Baabul Chair, aset bangunan swadaya digunakan kepentingan pribadi, bantuan dari Pemerintah Propinsi untuk rehab kantor lurah tak jelas, dan pemanfaatan anggaran pengadaan material batu untuk pemasangan beronjong anggarannya diserahkan kontraktor pelaksana (pihak ke-3) kepada Lurah.

Sejumlah warga perwakilan masyarakat Kel. Pakowa,  masing-masing utusan pemuda diwakili Uyung, tokoh masyarakat, Arifin Kaida dan 3 imam masjid Kel. Pakowa, dan sejumlah warga lainnya diterima langsung Bupati Amirudin Tamoreka diruang kerjanya, Selasa (30/12). Dalam pertemuan itu, Bupati Amirudin didampingi Wakil Bupati Furqanudin Masulili dan Plt. Kepala BKD Didi Hinelo.

Mereka menuntut dan mendesak Bupati Banggai, untuk segera menonaktifkan Ruslan Idris dari jabatan Lurah Pakowa, mendorong adanya audit inspektorat selama kepemimpinannya, dan mendesak Bupati Banggai untuk menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Pakowa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Bupati Amirudin dihadapan warga, menegaskan akan menindaklanjuti laporan warga dan segera memanggil Lurah Pakowa, Ruslan Idris, S.Sos untuk kami diproses. “Pak Bupati dan Pak Wabup menekankan akan segera memanggil Lurah Pakowa untuk diproses,” tandas Arifin Kaida, dikantor Bupati Banggai, kepada Radar Sulteng, Selasa (30/12).

Disisi lain, sejumlah point dalam surat aduan masyarakat, pihaknya akan menggiring berbagai persoalan kegiatan program pembangunan di Kel. Pakowa ke ranah hukum yakni akan melaporkan ke pihak Kejaksaan. “Sejumlah kegiatan program proyek pembangunan di Kel. Pakowa akan kami laporkan ke Kejaksaan. Ruslan Idris adalah putra pakowa tetapi bukan putra terbaik,” tegas Arifin, mantan pensiunan guru.

Menurutnya, Ruslan Idris sejak menjabat Lurah Pakowa, dalam kepemimpinannya kurang transparansi dan akuntabilitas, dimana adanya ketidakjelasn dalam pengelolaan anggaran Kelurahan atau pengambilan keputusan yang justru banyak menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan ditengah-tengah masyarakat.

“Gaya kepemimpinannya menerapkan kepemimpinan yang terkesan otoriter cenderung tidak melibatkan masyarakat atau staf di Kelurahan dalam pengambilan keputusan, sehingga menimbulkan rasa tidak dihargai dan perlawanan. Bahkan, Lurah dianggap gagal dalam menginformasikan program atau kebijakan pemerintah di Kel. Pakowa secara jelas dan transparan kepada masyarakat sehingga banyak memicu kesalahpahaman warga,” pinta Arifin.

Selain itu, adanya dugaan penyalahgunaan wewenang atau tindakan curang sehingga menyebabkan banyaknya protes dan ketegangan ditengah-tengah masyarakat. Akibatnya, menurunnya partisipasi masyarakat, karena adanya keresahan yang menyebabkan masyarakat Kel. Pakowa menjadi apatis.

Sementara itu, As’ari Laadjim tokoh masyarakat yang juga imam Kel. Pakowa, memohon agar kiranya Bupati Amirudin Tamoreka, Wakil Bupati Furqanudin Masulili dan sejumlah OPD terkait lainnya, dalam menindaklanjuti laporan masyarakat dimaksud, sebaiknya dapat meluangkan waktu sehari saja untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat di Kel. Pakowa, agar dapat mendengarkan langsung uneg-uneg masyarakat terkait kepemimpinan Lurah Pakowa, Ruslan Idris selama ini, sehingga tidak gagal paham, atau tidak ada kesan jangan ada dusta diantara kita.

“Seharusnya, karakter kepemimpinan seorang Lurah sangat dibutuhkan, karena posisinya berada digaris depan Pemerintah Daerah sebagai perpanjangan tangan Bupati Banggai, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Sebab, kepemimpinan yang baik akan memungkinkan seorang Lurah untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang harsmonis, responsif dan progresif bukan sebaliknya, bikin resah masyarakat,” pinta As’ari.

Hingga berita ini ditayangkan, Lurah Pakowa, Ruslan Idris yang berusaha dikonfirmasi Redaksi Radar Sulteng, melalui telepon selulernya belum berhasil atau belum terhubung,”(MT).

BERITA TERKAIT >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI >

Gubernur Anwar Hafid Lantik 36 Pejabat Eselon II dan 3.230 PPPK...

0
PALU  — Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid diampungi Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny Lamadjido melantik 36 pejabat eselon II, pejabat fungsional, serta menyerahkan Surat...

TERPOPULER >