Kabar68.Donggala – Pemerintah Kabupaten Donggala menegaskan komitmennya untuk menekan angka stunting secara bertahap hingga selaras dengan target nasional. Pada 2025, pemerintah daerah menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 18,8 persen.
Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Donggala, Dudi Utomo Adi, mengatakan evaluasi terbaru menunjukkan tren perbaikan yang cukup signifikan. “Prevalensi stunting pada 2024 turun sekitar lima poin, menjadi 29 persen dari 34,6 persen pada tahun sebelumnya,” ujar Dudi, Minggu, (16/11/2025).
Dengan capaian itu, Dudi optimistis Donggala mampu mengejar target nasional, yakni 16 persen pada 2026 dan 5 persen pada 2045. Ia menyebut penurunan prevalensi stunting di lapangan berjalan bertahap, rata-rata 3 hingga 4 persen per tahun. “Dengan kerja keras lintas sektor selama 2025, kami yakin angka ini bisa kembali ditekan,” katanya.
Data pemerintah menunjukkan, prevalensi stunting di Donggala sempat berada di angka 32,4 persen pada 2022, kemudian naik menjadi 34,1 persen pada 2023, sebelum turun cukup tajam menjadi 29,6 persen pada 2024.
Sebagai langkah percepatan, Dinas P2KB menginisiasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, sebuah program berbasis gotong royong yang melibatkan masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah setempat. Program ini berfokus pada edukasi gizi, pemenuhan makanan bergizi bagi anak, perbaikan sanitasi, serta penguatan kolaborasi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan setiap anak di Donggala tumbuh dalam lingkungan yang sehat, cerdas, dan kuat. Penurunan stunting adalah investasi jangka panjang bagi kualitas generasi mendatang,” kata Dudi.(BY)
