Kabar68.Palu – Kegiatan Ngata Topodoka 2025 Jilid 3 resmi dibuka dengan meriah dan penuh makna. Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung tema “Lestarikan Budaya di Era Globalisasi.” Pembukaan berlangsung di Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, dan akan digelar selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 Oktober 2025.
Rangkaian pembukaan diwarnai berbagai kegiatan bernuansa religius dan budaya, seperti khatam Quran yang diikuti 30 anak, pawai dokar, serta pemukulan gong sebagai tanda dimulainya perayaan Ngata Topodoka tahun ini.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Wali Kota Palu yang diwakili Camat Tatanga, Mohammad Yusuf, S.Sos. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi peran masyarakat yang terus berkomitmen menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat serta tradisi di tengah derasnya arus globalisasi.
“Kegiatan seperti ini menjadi ruang penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Di tengah perkembangan global, kita harus tetap menjaga jati diri sebagai masyarakat yang berakar pada tradisi dan keagamaan,” ujar Mohammad Yusuf, S.Sos.
Suasana pembukaan berlangsung semarak. Ratusan warga memenuhi lokasi kegiatan untuk menyaksikan pawai dokar yang menampilkan hiasan bernuansa tradisional Kaili. Di sisi lain, prosesi khatam Quran oleh 30 anak berjalan khidmat, menggambarkan perpaduan harmonis antara nilai keagamaan dan kebudayaan lokal yang menjadi ciri khas Ngata Topodoka.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Palu, Kecamatan Tatanga, para tokoh adat, tokoh agama, serta seluruh masyarakat khususnya warga Kelurahan Palupi yang telah bahu-membahu menyukseskan Ngata Topodoka 2025,” ujarnya.
Ngata Topodoka merupakan tradisi tahunan masyarakat Kecamatan Tatanga yang sarat dengan nilai kebersamaan, keagamaan, dan budaya. Tahun ini, panitia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi momentum memperkuat kesadaran masyarakat untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.
“Budaya adalah identitas. Jika kita tidak menjaga dan meneruskannya, maka kita akan kehilangan arah di tengah perubahan zaman,” tambah Camat Tatanga Mohammad Yusuf, S.Sos, menutup sambutannya.
Rangkaian Ngata Topodoka 2025 Jilid 3 akan berlanjut dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain pertunjukan seni tradisional, pertunjukan musik dan tari, makan gratis uta dada dan ketupat, serta jalan santai yang melibatkan masyarakat setempat, tokoh adat, tokoh agama, dan generasi muda. (War)






