PALU – Keikutsertaan KONI Sulawesi Tengah pada ajang PON Bela Diri 2025 memberi angin segar bagi kemajuan prestasi sejumlah cabang olahraga bela diri, termasuk pencak silat.
Olahraga khas Melayu ini dipastikan dipertandingkan pada PON Bela Diri 2025 yang akan dilaksanakan di Kudus, Jawa Tengah. Para pendekar Sulteng pun kini memasang kuda-kuda dan menyiapkan diri, dengan waktu persiapan yang tersisa kurang dari sepekan.
Meski persiapan tergolong singkat, keikutsertaan Sulteng dalam PON Bela Diri menjadi kebanggaan tersendiri bagi para atlet dan pelatih.
“Kita mengapresiasi karena PON Bela Diri ini kita bisa tampil walaupun kuotanya hanya lima atlet,” ujar Ridwan alias Babe, pelatih IPSI Sulteng, saat latihan persiapan di PS Naga Laut, Kampung Lere Palu, Sabtu (4/10) sore.
Didampingi Ketua Kontingen Andi Acap Pettalolo, Babe menjelaskan bahwa PON Bela Diri menjadi ajang penting sebagai pemanasan sebelum babak kualifikasi PON nantinya.
“Ini penting sekali untuk ikut, walaupun persiapan kita belum maksimal karena latihan pemantapan hanya sepekan. Namun secara teknik para pendekar Sulteng ini sudah siap,” ujar Babe.
IPSI Sulteng menurunkan lima pendekar dan dua pelatih, seluruhnya dari kalangan pelajar atau atlet junior. Tiga di antaranya merupakan juara Pra Popnas.
“Mereka semua debut di ajang nasional, sehingga targetnya bukan medali, tapi menambah jam terbang serta memperkuat mental pada PON Bela Diri,” tambah Babe.
Adapun pendekar Sulteng yang akan berlaga yaitu Rahmat Hidayat (Kelas A putra), James Jamain (Kelas B putra), Moh Ridho Satya (Kelas C putra), Dwi Anastasya (Kelas A putri), dan Ade Namira (Kelas C putri). Dua pelatih yang akan mendampingi ialah Ridwan Babe dan Halid. (bar)