Kabar68.Palu – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palu mengadakan pelatihan. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas relawan siaga bencana berbasis masyarakat (SIBAT) dan relawan donor darah sukarela. Pelatihan ini berlangsung dari 20–21 September 2025. Lokasinya di ruang baca Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu.
Tiga puluh peserta ikut serta. Mereka berasal dari enam kelurahan, yaitu Balaroa, Tipo, Tondo, Layana, Panau, dan Petobo. Para relawan donor darah juga mengikuti kegiatan ini. Mereka menerima materi tentang manajemen kebencanaan, kepalangmerahan, dan pertolongan pertama.
Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Palu, Imran R. Tembantina, membuka acara. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. “Bencana bisa terjadi kapan saja. Penanganannya harus cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegas Imran. “Keselamatan jiwa manusia adalah yang utama,” imbuhnya saat sambutan pada Sabtu, 20 September 2025.
Imran juga mengingatkan dua mandat utama PMI. Yaitu penggalangan donor darah sukarela dan penanggulangan bencana. Ia mengatakan, kedua hal ini harus terus diperkuat. Caranya dengan membina sumber daya manusia dan berbagai pelatihan.
“PMI adalah milik masyarakat. Keanggotaannya terbuka bagi semua golongan. Kami siap memberi bantuan, baik di masa normal maupun darurat bencana,” jelasnya.
PMI Kota Palu berkomitmen menjaga semangat kerelawanan. Mereka juga akan terus meningkatkan pelayanan kemanusiaan. Menurut Imran, upaya ini sejalan dengan AD/ART PMI. Ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Sekaligus mendukung program pemerintah di bidang kebencanaan.
“Kami berharap para relawan bisa mengimplementasikan materi yang didapat,” pungkas Imran. “Aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan di tengah masyarakat.” (Lis/Nas)






