PALU – Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Sulawesi Tengah menggelar rapat bersama para dosen pelatih terkait persiapan mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2025, di ruang Wakil Dekan FKIP Universitas Tadulako, Kamis (24/7)
Rpat dipimpin Sekretaris Bapomi Sulteng Dr. Humaedi, M.Pd., AIFO, bersama Bendahara Umum Dr. Vitayanti Fattah, S.E., M.Si., AIFO.
Pomnas ke-19 rencananya akan digelar di Kota Semarang dan Surakarta, pada 19–27 September 2025.
Ajang tersebut, merupakan multi-event olahraga tertinggi bagi mahasiswa, yang kerap dijuluki “PON-nya Mahasiswa”, karena jadi panggung awal lahirnya atlet-atlet nasional hingga level ASEAN, bahkan Asian Games.
Dr. Vita mengungkapkan, kontingen Sulteng akan memulai persiapan pada pertengahan tahun ini, diawali dengan seleksi portofolio dan keterampilan calon atlet.
Namun, ia mengakui terdapat tantangan besar akibat kebijakan efisiensi anggaran di sebagian besar perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
”Efisiensi ini berdampak langsung pada jumlah atlet yang diberangkatkan. Sekitar 50 persen dari kuota awal berkurang,” ujar Vita.
Ia berharap ada perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah agar Bapomi tetap mampu memberangkatkan kontingen secara maksimal.
”Kalau tidak ada dukungan dari Pemda, berat rasanya bersaing dengan provinsi lain,” tambahnya.
Sulteng akan mengirimkan atlet dari berbagai perguruan tinggi.
Dari Universitas Tadulako, cabang olahraga yang diikuti antara lain atletik, karate, taekwondo, pencak silat, panjat tebing, petanque, wushu, dan sepak takraw. Selain Untad, kampus seperti Unismuh Palu, Unismuh Luwuk, dan UIN Datokarama Palu juga akan mengirimkan atlet.
Beberapa nama atlet andalan juga disiapkan, di antaranya Johansen Vicenzo, peraih dua medali emas di ajang World Police and Fire Games di Amerika Serikat, serta Imelda Sambenthiro, juara Kejuaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) di Brunei.
Sejumlah pelatih dan dosen turut terlibat mendampingi atlet, seperti Adhan (pencak silat), Andi Sultan Brilin (petanque), Sardiman (sepak takraw), Herman (atletik), Faroukh Lamusa (taekwondo), dan Wahyu (masaer senior)
Dengan jumlah peserta nasional yang diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 atlet dari seluruh Indonesia, Pomnas 2025 akan menjadi ajang pembuktian kualitas atlet mahasiswa tanah air.
Bapomi Sulteng berharap tetap bisa tampil kompetitif meski dalam situasi terbatas.
”Kita tetap optimis, dengan pembinaan yang tepat dan semangat juang tinggi, atlet Sulteng bisa bersaing,” pungkas Dr. Humaedi. (bar)