Petani Siap Sejahtera! Sigi Genjot Produksi Pangan dengan Ribuan Hektare Sawah Baru

6
Mohamad Rizal Intjenae

SIGI – Pemerintah Kabupaten Sigi mengajukan usulan pencetakan sawah baru seluas hampir 4.000 hektare kepada pemerintah pusat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan produktivitas pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di daerah tersebut.

Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menjelaskan bahwa permohonan lahan pertanian baru yang diajukan pemerintah kabupaten merupakan bagian dari program pencetakan sawah secara nasional yang mencakup total luasan lebih dari 10.000 hektare di Sulawesi Tengah. Dari total tersebut, Sigi mengusulkan sekitar 4.000 hektare, dengan 1.000 hektare di antaranya diprioritaskan untuk wilayah Kecamatan Lindu.

“Kami mengutamakan Kecamatan Lindu karena potensi lahan di sana sangat mendukung pengembangan pertanian organik. Airnya berasal dari Danau Lindu, yang secara alami tidak memungkinkan penggunaan pestisida,” ujar Rizal saat ditemui di sela-sela kegiatan pemerintahan beberapa waktu lalu.

Menurut Rizal, pencetakan sawah baru akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di berbagai kecamatan. Wilayah seperti Kulawi, Dolo, Dolo Barat, Dolo Selatan, Biromaru, hingga Palolo menjadi bagian dari rencana tersebut. Ia menambahkan, hampir seluruh dari 16 kecamatan di Sigi akan mendapatkan alokasi lahan sawah baru, meskipun luasan di masing-masing lokasi akan bervariasi.

“Apakah itu 10 hektare, 20 hektare, atau bahkan sampai 2.000 hektare, yang pasti akan ada penambahan sawah baru. Ini terus kami komunikasikan dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah provinsi,” ujar Rizal.

Bupati Rizal menekankan bahwa program cetak sawah ini selaras dengan strategi nasional dalam mewujudkan delapan program prioritas Presiden, salah satunya adalah ketahanan pangan. Ia menilai, pengembangan pertanian tidak hanya menjawab kebutuhan pangan, tetapi juga akan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Fokus kami sekarang bukan hanya pada luasan lahan, tetapi bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan begitu, insya Allah kesejahteraan petani kita juga akan meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rizal menegaskan bahwa selama ini Kabupaten Sigi tidak pernah mengandalkan impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ia menyebut, produksi lokal justru mencukupi, bahkan surplus.

“Kami tidak pernah mendapat jatah impor beras. Untuk kebutuhan kami sendiri, stok pangan lebih dari cukup. Tantangan kami kini adalah meningkatkan kualitas agar beras Sigi bisa bersaing dengan daerah lain,” kata Rizal.

Pemerintah Kabupaten Sigi berharap realisasi usulan pencetakan sawah baru dapat segera dilaksanakan, seiring dengan penguatan peran daerah sebagai lumbung pangan di Sulawesi Tengah. (ADK)

Tinggalkan Komentar