DONGGALA – Kepala Desa Rano, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Alimudin, saat ditemui pada Selasa (8/7/2025) menegaskan, akses jalan yang rusak parah sejak puluhan tahun menjadi persoalan utama yang dihadapi warga desa yang dipimpinnya.
Menurutnya, kondisi jalan yang menghubungkan desa dengan wilayah lainnya belum pernah mengalami perbaikan signifikan sejak Indonesia merdeka. Hal ini berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi warga, terutama dalam memasarkan hasil pertanian dan perkebunan.
“Ketika musim durian, banyak durian busuk karena tidak ada pembeli. Jalan rusak membuat hasil pertanian sulit dipasarkan keluar desa,” ujarnya.
Kata Alimudin, warga Desa Rano sangat bergantung pada hasil bumi seperti nilam, kelapa, cengkeh, dan durian. Namun, dengan harga yang tidak stabil dan akses distribusi yang buruk, pendapatan warga semakin tertekan.
“Harga nilam pernah tembus Rp1,8 juta, sekarang tinggal Rp500 ribu. Ongkos kirim pun mahal karena kondisi jalan. Mobil pun enggan masuk,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan provinsi dapat memberi perhatian lebih terhadap infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.
“Saya sangat mengharapkan pemerintah bisa melihat langsung dan mengeluarkan kebijakan terkait kebutuhan utama masyarakat ini,” ucapnya.
Selain infrastruktur, Alimudin juga menyoroti persoalan sarana kesehatan. Meski tenaga medis dinilainya cukup, ketiadaan fasilitas transportasi rujukan menjadi kendala serius bagi warga yang sakit.
“Ambulans cuma satu di kecamatan dan lokasinya di ibu kota. Sementara desa-desa lain jaraknya bisa 10 hingga 13 kilometer, jalan pun rusak. Banyak pasien yang terlambat dirujuk,” jelasnya.
Ia menyebut, keterlambatan rujukan medis sering berdampak fatal, terutama karena mayoritas warga baru membawa pasien ke fasilitas kesehatan ketika kondisinya sudah parah.
Menutup keterangannya, Alimudin berharap media dapat membantu menyuarakan persoalan di Desa Rano agar mendapat perhatian lebih luas.
“Kami ingin desa kami dipublikasikan agar ada perhatian dari pemerintah,” tutupnya.(NAS)